08 Agustus 2011

KRISIS KETELADANAN

Teladan itu artinya contoh perilaku baik.. Di sekitar kita banyak bisa ditemukan keteladanan… orang baik masih ada. Apalagi secara pribadi bisa kita jumpai orang2 teladan, bisa siapapun, dalam lingkup kecil atau luas. Tapi saya mau sorot orang2 yang secara umum seharusnya atau sebaiknya bisa dijadikan teladan. Bisa dijadikan panutan oleh orang banyak, masyarakat.

Saya batasi aja dalam 3 kelompok : tokoh agama, pemimpin negara dan aparatnya, yang ketiga adalah orang terkenal atau sebut saja public figur, sering nongol di mass media (bisa siapa saja dan apapun profesinya). Saya pribadi mengaku tidak menemukan orang teladan di Indonesia sekarang ini. Tentu saja Anda boleh tidak sepaham dengan saya, boleh jadi Anda telah menemukan keteladanan di 3 kelompok tadi. Di luar 3 kelompok ini pasti adalah figur yang bisa dijadikan teladan.

Tokoh agama di indonesia yang populer nggak ada yang bisa jadi panutan. Biang kemunafikan. Keluhuran budi dan kemuliaan tokoh agama hanya bisa saya temukan palam pendekatan serta pengenalan pribadi pada orang2 yang tidak masuk wilayah populer atau selebriti, artinya jumlahnya kecil, lebih banyak yang tak layak diteladani! Parahnya lagi, jika tokoh agama yang dinaungi departemen agama ha ha ha ha ha……. Semua departemen dan mayoritas lembaga di Indonesia itu korup, dan yang terkorup adalah departemen agama. Jadi mau ngomong apalagi?

Kategori kedua adalah pemimpin negara dan aparatnya. Jelas banyak arang sudah tahu dari tingkat RT sampai nasional Indonesia tercemar dengan budaya korupsi, kejahatan ini sudah jadi habit, berjemaah, struktural… kebanyakan orang apapun agamanya doyan korupsi. Tak ada teladan. Itu baru korupsi belum kemerosotan2 moral yang lain : premanisme, perdagangan hokum, penyalahgunaan kekuasaan, skandal sex, munafik, tak tahu malu serta tidak peduli dengan kaum papa. Tidak memihak rakyat.

Yang ketiga public figure: sering nongol di tv dan berbagai mass media lainnya.Di negeri yang paling agamis dilengkapi adapt ketimuran ini, maaf, saya belum menemukan juga tokoh teladan! Saya rindu orang terkenal yang menggunakan ketenarannya untuk menjadi guru masyarakat, guru bangsa… yang karena kebaikan serta keluhuran pribadinya mampu menggerakkan orang banyak untuk ikut jadi baik

Bangsa ini rindu orang yang baik budi dan tidak sombong serta rajin menabung he he he

Andreas & Petrus






.


30 Juli 2011

Revolusi Celengan

Dulu, orang tua menasehati saya dan adik-kakak saya agar rajin menabung. Mereka juga memotivasi kami dengan memberikan uang yang khusus untuk ditabungkan. Tidak di bank, hanya dalam celengan tanah liat -umumnya berbentuk ayam- yang juga dihadiahkan kepada kami, seorang satu. Itu menjadi sumber pertama tabungan kami. Sumber kedua dari usaha kami berhemat adalah dengan menyisihkan sebagian uang jajan kami. Tak jarang kami berlomba siapa yang terbanyak dalam berhemat. Tanpa kami sadari, sebenarnya kami sedang belajar mengendalikan nafsu konsumerisme. Sumber ketiga adalah dari kerabat atau orang lain yang sengaja menyisihkan uang untuk kami. Biasanya saat libur sekolah, Lebaran, Natal, atau Tahun Baru.
Saya masih ingat, kebanggaan yang saya rasakan jika celengan tanah liat milik saya lebih berat dari kepunyaan kakak atau adik. Tidak peduli jika hanya bisa menonton siswa lain jajan ini-itu, yang penting tabungan saya banyak. He he he...

Selain itu, kami juga diwajibkan menabung oleh pihak Sekolah (Dasar). Sekolah membuat kas khusus untuk menampung tabungan para siswa. Kami bisa mengisinya kapan saja tapi hanya bisa diambil saat pengambilan raport.

Ketika gerakan menabung digalakkan oleh pemerintah dan bank-bank swasta mulai tumbuh bak jamur di kayu lapuk, masyarakat berbondong-bondong (beralih) menabung di bank. Lebih modern dan aman, katanya. Seiring dengan kemajuan jaman, begitu juga perkembangan dunia perbankan modern. Ia telah menjadi sebuah industri besar yang mampu mengubah pola pikir dan gaya hidup seseorang bahkan masyarakat. Kini orang tidak lagi datang ke bank untuk 'sekedar' menyimpan uang untuk kebutuhan hari esok, namun juga demi mencapai kemudahan tertentu, prestise, bahkan untuk melakukan/menyembunyikan kejahatan.

Begini, ketika saya kecil dan butuh uang 'mendesak', saya harus memecahkan celengan tanah liat saya. Berapapun kebutuhannya, saya tetap harus memecahkan seluruh tabungan. Kalau di bank kita sebut Tutup Buku. Untuk melakukan itu biasanya didahului rasa ragu dan sayang yang besar. Jerih payah panjang dan kebanggaan saya harus dipecahkan.
Ketika celengan tanah liat diganti dengan celengan plastik, perasaan ragu dan sayang tadi menjadi berkurang. Lebih mudah menggunting celengan plastik daripada memecahkan celengan tanah liat. Anda mungkin paham maksud saya. Perasaan itu makin memudar ketika celengan plastik berganti menjadi celengan kaleng dengan panel yang bisa kita buka-tutup menggunakan kunci pada salah satu sisinya. Wow, saya punya brankas kaleng mini! Saya senang karena semakin mudah mengambil uangnya. Jika saya butuh sedikit uang tambahan, saya tidak perlu menggunting apalagi memecahkan seluruh tabungan. Cukup buka kuncinya, ambil uang yang dibutuhkan, lalu tutup lagi. Praktis bukan?! Saya senang walau sebenarnya saya sedang bergerak menjauhi nilai-nilai luhur menabung dan semakin menumbuhkan tanduk di kepala saya.

Pertimbangan menabung di bank, awalnya adalah agar saya bisa menghindari 'keusilan' kecil tadi karena ada pagar yang membatasi. Menabung di bank berarti semakin menjauhkan aset dari diri saya yang berpotensi 'usil'. Ada batas. Ada kontrol. Perlu berpikir berulang kali jika ingin mengambil uang sejumlah kecil. Tidak sebandinglah dengan pengorbanan harus berjalah jauh ke bank, repot-repot membawa buku tabungan, mengisi formulir, dan mengantri pula. Sejauh ini pertimbangan saya benar bahwa menabung di bank jauh lebih aman, bertanggung jawab, dan lebih gaya. He he he...

Sebagaimana dunia adanya yang selalu berubah, begitu juga rasa aman saya terhadap dunia perbankan sekarang. Saya berusaha tidak menyoroti terlalu banyaknya kasus perbankan -khususnya- Indonesia. Likuidasi bank-bank, kasus Century, hingga kasus Citibank yang lalu. Saya justru menyoroti kemudahan-kemudahan akses yang ditawarkan oleh bank kepada para nasabahnya. ATM, Credit Card, Kartu belanja, SMS Banking, dan lain-lain. Bahkan kita bisa mengambil uang tanpa harus turun dari mobil! Ini jelas jauh lebih canggih daripada kunci brangkas kaleng milik saya dulu. Di masa mendatang bisa jadi tiap rumah memiliki semacam mesin ATM pribadi! Semuanya demi kemudahan dan kecepatan akses. Di jaman modern yang ingin serba instan ini, orang yang menolak kemudahan bisa disebut tolol.

Ini memang bukan kesalahan perbankan karena industri ini hanya mengikuti perkembangan jaman dan permintaan pasar yang butuh kemudahan (praktis) dan kecepatan. Namun kemudahan dan kenyamanan ini bagai pedang bermata dua. Mudah dan nyaman juga tidak berarti aman. Saya mencoba aman dari diri saya tapi bukan berarti aman dari pihak lain. Para konglomerat dan koruptor boleh merasa harta atau kejahatan mereka aman tersimpan di bank-bank Singapura atau Swiss. Tapi, siapa tahu?

Satu hal lagi, saya tidak pernah mendapati Celengan berbentuk celeng (babi hutan). Jauh lebih mudah mendapati celengan berbentuk ayam jago. Lalu mengapa sebutannya tidak menjadi Ayaman atau Jagoan? He he he... Hati-hati dengan tabungan anda.



Andreas & Petrus

CIPUT : Harry Potter

Odong-odong, semacam kereta mainan anak keliling, makin populer di berbagai daerah perkotaan. Makin beragam pula bentuknya. Tapi, model odong-odong seperti yang ditunggangi Ciput dan kawan-kawannya, belum ada duanya loh... he he he... Genjot teruusss....

ciput, stripe comic, komik strip, jalahati, harry potter, odong odong, hiburan anak, carousel

25 Juli 2011

CIPUT : Escapologist

Escapologist mempunyai arti seseorang (penghibur, pesulap) yang memiliki pengalaman & ketrampilan dalam seni meloloskan diri, misalnya meloloskan diri dari ikatan tali, borgol, kerangkeng, dan lain-lain. Salah satu pesulap terkenal beraliran escapologist adalah Master Harry Houdini (1874-1926) dari Amerika. Namun, tahukah anda bahwa Escapologist terbanyak berasal dari negara kita? Ciput aja tahu. He he he...

ciput, stripe comic, komik strip, eskapologist, escape artist, escapology, harry houdini, atraksi sulap, macam macam sulap, seni sulap

21 Juli 2011

KONSEP KEKAYAAN

Cerita soal hubungan orang-orang dengan Tuhan pada jaman dulu banyak terdapat dalam kitab Injil Perjanjian Lama (PL) dimana kondisi atau bentuk penghayatan manusia tampak bersahaja. Sejarah iman mula-mula, sejarah sebelum masehi, sebelum Yesus Kristus.
Banyak sekali contoh kalau orang diberkati Tuhan Allah ditandai kehidupan materi yang berlimpah alias kaya raya, banyak harta, sehat jasmani dan rohani. Kalau orang yang penuh dosa hidupnya sengsara, melarat sakit atau cacat. Bahkan ada satu kisah Nabi Ayub yang kaya raya terus jadi miskin dalam tempo sesingkat-singkatnya toh akhirnya diperkaya lagi. Intinya orang takwa hidupnya makmur, sehat… Banyak nama dalam kategori tersebut, sengaja tak saya tulis (karena sebaiknya Anda baca sendiri).

Dari sekian banyak hal (sampai tak terhitung) yang bisa digali dari kitab Injil saya mau bahas cuma soal 2 hal: pertama, ciri orang yang diberkati Tuhan atau tidak. Kedua, soal arah atau sasaran penyembahan. PL cerita Tuhan yang tak terlihat namun begitu dekat campur tangan dalam kegiatan kehidupan manusia, Allah wanti-wanti melarang umatNya menyembah berhala, Allah pencemburu. Allah di langit dengan segala hal yang dirujuk sebagai “Di Atas” Orang menyembah yang di atas. Selanjutnya di bangun sebuah bangunan yang diimani sebagai tempat Allah berkenan bersemayam yaitu Bait Allah, butuh waktu 40 tahun membangunnya, tempat suci, kiblat manusia menyembah Tuhan.

Perjanjian Baru (PB) hadir revolusioner.Inilah era Yesus Kristus, era tahun masehi. Orang yang tidak percaya plus benci Yesus menganggapNya sombong dan gila ketika Dia dengan lantang berkata: “Robohkan bait Allah ini dan aku akan membangun kembali selama 3 hari!” Ha?! 3 hari? Bait Allah dibangun selama 40 tahun, men…. Koq seenakNya Dia bilang 3 hari…sebaliknya, orang yang percaya dan mencintai Yesus menganggap statement Yesus itu sebagai fakta Dia menunjukkan otoritasNya sebagai Tuhan bukan sekedar anak tukang kayu. Tuhan Maha Toleran, tak cuma mau disembah tapi berkenan jadi manusia Yesus Kristus, mau alami derita. 100 persen Allah, seratus persen manusia, tapi bukan 200 persen lho….

Ketika Yesus disalib, Dia tewas dengan hina, nampaknya semua sudah kelar, fatal dan kalah total. Tapi 3 hari kemudian Dia bangkit dari kematian, mengalahkan maut. Dia berkuasa atas kehidupan dan kematian. . Maka, orang-orang yang percaya Yesus Kristus berubah kiblatnya. Tidak menyembah lagi tempat suci yang merujuk pada bangunan, atau arah mata angin, kanan-kiri, atas bawah. . tapi menyembah Allah dalam Roh dan kebenaran. . Yesus sebagai anak Allah adalah gambaran sempurna Tuhan Allah Bapa. Allah Roh. Tri Tunggal Suci : Bapa, Putera dan Roh Kudus. Inilah Misteri yang diimani orang Kristen. Misteri ini bagian dari sifat Tuhan. Tak bisa dipahami hanya bisa dipercaya. Tuhan yang masuk diakal adalah tuhan yang palsu.

Apakah Tuhan beranak atau diperanakkan? Ya enggaklaaaah… kalau ada anak SD bukan berarti SD punya anak….kalau ada anak pesantren bukan berarti pesantren punya anak… ibu peritiwi tak berarti bersuamikan bapak pertiwi… ibu jari tak didampingi bapak jari. Anak negeri tak dilahirkan melalui rahim negeri tapi dari rahim perempuan (manusia) yang disebut ibu.

PL melukiskan orang yang diberkati Tuhan ditandai dengan kekayaan dan kemakmuran. PB mengumandangkan sabda Yesus bahwa pengikutnya harus memikul salib… kekayaan, kemiskinan, sehat, sakit, cacat bukan lagi ukuran…itu nggak penting.. yang penting kesediaan memanggul salib, KESADARAN, bukan kondisi. Cara pandang baru dan terasa berbeda. Dunia punya criteria hidup mapan, Tuhan Yesus malah berkata, “Damai yang kuberikan padamu bukanlah seperti yang diberikan dunia”


Intinya diberkati dengan damai sejahtera yang melampaui segala akal. Orang bisa saja dikaruniai kekayaan tapi tak ada kesadaran atau kemampuan menikmati. Ada orang miskin yang bisa menikmati hal-hal yang tak terbeli dengan uang. Sukacita dari dalam, bukan tergantung faktor dari luar. Rasul Paulus bersukacita dan membagi perasaan sukacita itu justru ketika beliau di dalam penjara.

Ada orang dikaruniai emas tapi melemparnya ke comberan, ada orang diberi keterbatasan tapi tetap gembira hidupnya. Ada orang kaya yang takut membagi, ada orang yang membagi miliknya meski sebenarnya kekurangan. Ada yang merasa kurang diberi banyak, ada yang bersyukur diberi sedikit.

Apakah jadi sukses atau kaya itu dilarang dan buruk? Ya engggaklaaaah silahkan saja jadi kaya dan sukses… apakah dianjurkan hidup miskin? Ya pasti nggaklah… hanya, ingat? Anda bebas memilih. Itulah hak istimewa Anda, Anda ditawari jadi “anak Allah”, memanggil Tuhan dengan “Bapa” tapi Anda juga boleh jadi hamba…. Anda bebas memilih kualitas yang tersedia.. Sikap Anda penting… lepas dari apakah Anda kaya atau miskin.

PL penuh dengan kisah sebab akibat, PB sarat dengan kasih karunia, konsep diberkati adalah cinta Tuhan yang dinamis tapi kekal…. Nggak peduli siapa Anda dan nasib yang menimpa Anda. PL cerita kehebatan orang2 dulu yang diloloskan dari bahaya, PB penuh cerita tragis pengikut Yesus yang dianiaya, tewas mengenaskan. Tidak kebal. Tapi hidup dan bercahaya. Pengikut Yesus di PB nggak ada yang kaya raya.. Menang dengan standarisasi yang sama sekali lain.

Kekayaan bisa saja harta atau uang,,, tapi bisa juga kesadaran, kesempatan, kemampuan menikmati serta cinta, keselamatan dan hidup sebagai hal yang paling utama. 


Andreas & Petrus 

20 Juli 2011

CIPUT : Pusing

Keluarga Ciput sedang pusing. Masing-masing pusing memikirkan sesuatu. Apa lagi sih yang mereka pusingkan? Simak ceritanya...

ciput, stripe comic, komik strip, susu beracun, bakteri susu, BPOM, penelitian IPB, susu kaleng, harga sembako, harga naik, sekolah mahal, biaya sekolah, harga cabai, harga susu kaleng, harga telur daging ayam, pusing kepala, mencla mencle

18 Juli 2011

JANGAN TAKUT

Aku pernah alami itu, ketakutan yg aneh kurasa. Takut ditinggalkan, tak dihargai, tak diharapkan… takut keterasingan. Dalam sharing dengan berbagai orang terbukti aku tidak sendiri alami ketakutan. Beberapa kasus ketakutan yang disebabkan faktor luar dan dari dalam diri orang kudapati mereka alami rasa takut yang variatif dan lebih parah.

Seorang istri, meski nggak genit atau binal, pasang susuk supaya ia tetap menarik serta mengikat suaminya, sekaligus cegah suami selingkuh. Sang istri takut kehilangan suami.
Seorang pelajar tega membunuh siapapun yang dianggap lawan kelompoknya, ia takut kehilangan gang-nya. Kekasih dengan kepala dan darah dingin habisi pacar karena jatuh cinta sama orang lain. Orang bisa takut kehilangan jabatan, kelompok, takut tua, takut ketahuan kedok dan jahatnya… seabreg contoh siksaan ketakutan. Anda tinggal pilih sesuai ketakutan yang Anda sukai….

Anda toh mungkin tidak sadar bahwa tak mungkin menyukai ketakutan, tapi penolakan kita malah sering memperkuat tercekamnya hati.
Diluar kemauan dan kemampuan pintu gerbang rasa takut Anda buka lebar-lebar
Koq bisa gitu? Ya ndak tau kenapa? Itulah yang disebut masalah. Aku nggak ngerti teori-teori psikologi, jadi ya maaf kalau Cuma sharing pengalaman pribadi.
Mari kita ngomong soal takut sendirian. Kadang bukan berupa takut bahaya, tapi ketidaknyamanan. Kesepian. Gelisah panjang. Kebanyakan ini disebabkan faktor dari dalam diri, meski nggak semua. Kalau orang butuh cinta, fasilitas, kemapanan dan terwujudnya hasrat atau keinginan, faktor dari luar yang sangat berpengaruh.

Ada juga ketakutan berlebihan yang nggak masuk akal terhadap sesuatu, disebut phobia. Aku pernah liat teman yang takut setengah mati jika ketemu ayam! Ada lagi taku lihat jeruk, kecoa atau ulat, ular…. (dalam arti sebenarnya lho, bukan simbolis he he he)

Ada teman yang jago berkelahi tapi takut tidur sendirian… harus ada orang lain seruangan sama dia walau nggak mesti seranjang! Kalau ketakutan terhadap hantu aku ogah membahasnya ha ha ha ha

Gimana mengatasi rasa takut? Aku punya pengalaman pribadi (empiris). Jangan takut, akan kubagikan pengalaman ini secara gratis. Jika metodeku nggak efektif ya jangan marah, namanya juga gratis… he he he he

Sadarilah bahwa pemberani sejatipun mesti kenal rasa takut. Supaya nggak jadi sombong. Supaya tetap waspada dan siap. Pemberani nggak kenal takut itu jagoan palsu dan pasti bego. Tugasmu menjaga supaya semuanya tak berlebihan. Selama ketakutan itu wajar it’s okay. Perasaan dan akal diusahakan seimbang. Sadarilah juga bahwa pada dasarnya manusia itu sendirian. Ada ruang di hati manusia yang tak terjamah kecuali oleh diri sendiri dan penciptanya. Saat ruang hati tadi muncul dan menguasai, Anda sendirian. Jika mati nanti yang mengantar bisa banyak orang, sesudahnya Anda sendirian. Itulah gambaran sekaligus kenyataan.

Bila ketakutan mencekamku akal sehatku mulai melihat semuanya… sumber rasa takut itu kuperhatikan secara focus. Aku melawan dengan tidak menghindarinya!
Aku tersinggung dengan ketidakberdayaanku. Bosan dengan mentalku yang lemah. Sedikit demi sedikit dan tentu tidak gampang aku mulai melawan rasa takut. Waktu aku takut ketinggian tahap demi tahap kutekuni berada di tempat-tempat tinggi
Waktu aku trauma karna habis ditabrak motor, rasanya gentar hadapi lalu lintas ramai, tapi aku malah terapi pribadi dengan menyusuri tiap-tiap jalan raya yang padat lalu lintasnya……

Semuanya tak selalu gampang, tapi aku sering menang pada diri sendiri yg dicekam ketakutan…. Melihat hal yang menakutkan itu dan menyambutnya, mengatasinya, tidak menghindarinya. Kenyataan pahit bisa saja lebih menguntungkan dari mimpi terindah….

Akhirnya aku kutip kalimat pria ganteng plus gondrong dari Nazareth, Yesus Kristus yang berkata JANGAN TAKUT… ia katakan itu ribuan kali… sempat juga dikatakan berulang kali oleh mendiang Paus Yohanes Paulus II… JANGAN TAKUT 


Andreas & Petrus 

14 Mei 2011

KERUSUHAN MEI 1998 dan BUNGA MAWAR

Ini adalah pembunuhan massal berencana! Di negeri yang Pancasilais dan sok paling religius. Pembunuhan itu kejahatan besar dan lebih besar bila itu direncanakan, massal lagi… kebiadaban tingkat tinggi, apalagi ditambah pasal-pasal tambahan : penganiayaan, pemerkosaan, pengrusakan, perampokan, pencurian fitnah, penyangkalan, pelenyapan bukti kejahatan, kebohongan publik…. Dan lain-lain

Menuliskan hal ini sungguh tak mudah buat saya. Tapi saya harus menuliskannya meski tak bisa mewakili seluruh amarah, dendam, luka atau tak juga bisa menguak fakta yang gelap. Ibaratnya mencari jarum dalam jerami di ruang gelap gulita. Data sungguh sulit dicari, begitu peka dan rawan kasus ini, maka saya hanya bisa kutip rangkaian berita pada saat itu sebagai acuan. Saya ambil dari wikipedia dan Kompas.com Saya menulis hal ini untuk ingatkan bahwa keadilan telah lama hilang.

Kerusuhan Mei 1998 adalah kerusuhan yang terjadi di Indonesia pada 13 Mei - 15 Mei 1998, khususnya di ibu kota Jakarta namun juga terjadi di beberapa daerah lain. Kerusuhan ini diawali oleh krisis finansial Asia dan dipicu oleh tragedi Trisakti.

Tragedi Trisakti adalah peristiwa penembakan (saya lebbih suka menyebutnya sebagai pembantaian), pada 12 Mei 1998, terhadap mahasiswa pada saat demonstrasi menuntut Soeharto turun dari jabatannya.

Ekonomi Indonesia mulai goyah pada awal 1998, yang terpengaruh oleh krisis finansial Asia. Mahasiswa pun melakukan aksi demonstrasi besar-besaran ke gedung DPR/MPR, termasuk mahasiswa Universitas Trisakti.

Mereka melakukan aksi damai dari kampus Trisakti menuju gedung DPR/MPR pada pukul 12.30. Namun aksi mereka dihambat oleh blokade dari Polri--militer datang kemudian. Terjadilah penembakan di kampus. Kejadian ini menewaskan enam mahasiswa Universitas Trisakti di Jakarta, Indonesia serta puluhan lainnya luka.

Enam mahasiswa Universitas Trisakti, Jakarta, tewas terkena peluru tajam yang ditembakkan aparat keamanan sewaktu terjadi aksi keprihatinan ribuan mahasiswa yang berlangsung di kampus Universitas Trisakti, Grogol, Jakarta Barat, Selasa (12/5). Keenam mahasiswa itu tertembak sewaktu berada di dalam kampus oleh berondongan peluru yang diduga ditembakkan oleh aparat yang berada di jalan layang Grogol (Grogol fly over). Puluhan mahasiswa lainnya menderita luka-luka berat dan ringan.Nama para korban adalah Elang Mulia Lesmana (Fakultas Arsitektur, angkatan 1996), Alan Mulyadi (Fakultas Ekonomi, angkatan 96), Heri Heriyanto (Fakultas Teknik Industri Jurusan Mesin, angkatan 95) luka tembak di punggung, Hendriawan (Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen, angkatan 96) luka tembak di pinggang, Vero (Fakultas Ekonomi, angkatan 96), dan Hafidi Alifidin (Fakultas Teknik Sipil, angkatan 95) luka tembak di kepala.

Setelah itu massa yang bersimpati pada perjuangan mahasiswa mulai marah dan siap memuntahkan amarah pada tentara atau aparat negara. Aniaya terhadap mahasiswa adalah pemicu energi massa yang cenderung meluas. Logikanya rakyat akan menggempur orde baru dan seluruh instrumennya. Tapi semua itu dibelokkan. Ada pengalihan (divert). Massa jadi marah pada etnis China. Jadi tak masuk akal tapi benar-benar terjadi. Pecah kerusuhan!

Koq bisa ya?!

Pada kerusuhan ini banyak toko-toko dan perusahaan-perusahaan dihancurkan oleh amuk massa — terutama milik warga Indonesia keturunan Tionghoa.. Konsentrasi kerusuhan terbesar terjadi di Jakarta, Bandung, dan Surakarta. Terdapat ratusan wanita keturunan Tionghoa yang diperkosa dan mengalami pelecehan seksual dalam kerusuhan tersebut.. Sebagian bahkan diperkosa beramai-ramai, dianiaya secara sadis, kemudian dibunuh. Dalam kerusuhan tersebut, banyak warga Indonesia keturunan Tionghoa yang meninggalkan Indonesia. Tak hanya itu, seorang aktivis relawan kemanusiaan yang bergerak di bawah Romo Sandyawan, bernama Ita Martadinata Haryono, yang masih seorang siswi SMU berusia 18 tahun, juga diperkosa, disiksa, dan dibunuh karena aktivitasnya. Ini menjadi suatu indikasi bahwa kasus pemerkosaan dalam Kerusuhan ini digerakkan secara sistematis, tak hanya sporadis. Ini disengaja. Ini direncanakan

Amuk massa ini membuat para pemilik toko di kedua kota tersebut ketakutan dan menulisi muka toko mereka dengan tulisan "Milik pribumi" atau "Pro-reformasi". Peristiwa ini mirip dengan Kristallnacht di Jerman pada tanggal 9 November 1938 yang menjadi titik awal penganiayaan terhadap orang-orang Yahudi dan berpuncak pada pembunuhan massal atas mereka di hampir seluruh benua Eropa oleh pemerintahan Jerman Nazi.
Tidak lama setelah kejadian berakhir dibentuklah Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) untuk menyelidiki masalah ini. TGPF ini mengeluarkan sebuah laporan yang dikenal dengan "Laporan TGPF"

Mengenai pelaku provokasi, pembakaran, penganiayaan, dan pelecehan seksual, TGPF menemukan bahwa terdapat sejumlah oknum yang berdasar penampilannya diduga berlatarbelakang militer. Mereka seperti kesetanan, entah dibawah pengaruh apa, memperkosa dan membunuh, terus melenyapkan jenazah korban sebagai modus penghapusan jejak

Sampai bertahun-tahun berikutnya Pemerintah Indonesia belum mengambil tindakan apapun terhadap nama-nama besar yang dianggap provokator kerusuhan Mei 1998. Bahkan pemerintah mengeluarkan pernyataan berkontradiksi dengan fakta yang sebenarnya yang terjadi dengan mengatakan sama sekali tidak ada pemerkosaan massal terhadap wanita keturunan Tionghoa disebabkan tidak ada bukti-bukti konkret tentang pemerkosaan tersebut.

Sebab dan alasan kerusuhan ini masih banyak diliputi ketidakjelasan dan kontroversi sampai hari ini. Namun demikian umumnya orang setuju bahwa peristiwa ini merupakan sebuah lembaran hitam sejarah Indonesia, sementara beberapa pihak, terutama pihak Tionghoa, berpendapat ini merupakan tindakan pembasmian terhadap orang Tionghoa

Kesimpulannya memang jauh dari memuaskan, yang jelas iblis ikut bermain. Ini ada dalangnya, dilakukan kelompok dengan tujuan politis, punya akses dan jaringan luas. daya hasut tinggi, punya kemampuan mengkondisikan situasi. Seorang dukun bahkan mengaku terlibat diminta membantu dengan kuasa gelap untuk membuat massa beringas. Meski tidak usah menyebut siapa oknum atau lembaganya kita paham gaya atau cirri-cii pelaku.
Kita bukan makhluk bodoh. Kita menunggu tersangka jadi terdakwa dan akhirnya dipidana.

Mungkinkah itu?


Mungkinkah itu? 


Andreas & Petrus 

11 April 2011

ASEREJE VS DANGDUT

Masih ingat demam Asereje; lagu dan gerak seragam dari trio Las Ketchup asal Spanyol yang tidak hanya booming di Indonesia tapi juga dunia? Joget Asereje mendadak digoyang oleh jutaan orang tanpa pandang usia dan bulu! Asereje menjadi lagu wajib, goyangnya menjadi goyang wajib, sampai dibuat kontes Asereje di mana-mana. Pokoknya dibuat macam-macamlah.

Sebelum dan sesudah era Asereje, orang mengenal goyang atau tarian Flash Dance yang lentur seperti balerina sekaligus energik, Break Dance yang patah-patah, Macarena yang bergetar dan panas, Pulse yang sederhana, ataupun tari klasik-latin yang menjadi booming karena penyanyi Ricky Martin; Salsa. Seperti halnya goyang Asereje, semua tarian ini bisa dilakukan sendiri ataupun bersama-sama. Bedanya, Asereje tidak variatif. Goyang dan lagunya, ya, cuma itu-itu saja.

Di Indonesia sendiri sempat booming tarian yang asik sekali bila dilakukan massal, yaitu Sajojo dan Poco-Poco. Gerakannya walaupun sederhana dan cenderung monoton namun iringan musiknya yang nge-beat asik, sanggup memaksa kita bergoyang terus.

Sebenarnya ada satu lagi goyang atau tarian yang bila dipelihara atau dikelola dengan baik, bisa menjadi salah satu kekayaan seni bangsa. Bukan... Bukan Hip Hop yang sedang tren saat ini, tapi Goyang Dangdut! Haa!!

Musik dan goyang dangdut memiliki sejarah panjang di Indonesia. Sempat -tapi mungkin masih- dicap musik kampungan karena mayoritas penggemarnya masyarakat berekonomi rendah. Goyangnya juga itu-itu saja bahkan terkesan 'jorok' -tentu menurut ukuran orang Timur (= baca Indonesia). Goyang 2 jempol tangan, kadang sambil memutar-mutar lengan dan kaki bergerak maju mundur, tanpa disadari menjadi goyang massal abadi. Filosofinya sederhana; Yang penting goyang, yang penting senang!

Bang Haji Oma boleh ngotot bahwa dialah perintis dan pejuang musik dangdut hingga berwujud dan berada di level setinggi sekarang. Menurut saya, Musik Bang Haji mungkin sudah berjuang lama tapi Goyang Ngebor Inul, di saat yang tepat, ikut memberikan kontribusi yang luar biasa untuk mengangkat 'derajat' Dangdut. Terlepas dari kontroversi yang lahir dari goyangannya, Inul berhasil mendongkrak popularitas Dangdut hingga level 'kelas atas'. Penggemar dangdut meluas hingga golongan menengah ke atas bahkan ke mancanegara. Goyang Ngebor diadaptasi & menjadi inspirasi lahirnya Goyang Ngecor, Goyang Patah-Patah, Goyang Vibrator, dan goyang-goyang unik lainnya. Bukan tidak mungkin jika dalam waktu dekat ini ada yang mengklaim pencipta Goyang Gempa atau Goyang Tsunami!

Musikalitas Dangdut pun terdorong maju. Ragamnya tidak melulu Dangdut murni, Dangdut Pop, atau Dangdut campursari. Jangan heran kalau saat ini menjumpai Dangdut campur Jazz, Dangdut campur Rap, Dangdut campur R&B, Dangdut campur Metal, Dangdut campur Disko, dsb.
Lalu, siapa pemenang antara Asereje VS Dangdut? Ya, Dangdutlah. Bukankah, Dangdut is the music of my country...

Saya sendiri bukan penggemar Dangdut plus tidak pandai bergoyang. Mungkin itu sebabnya hanya satu goyang massal yang menjadi favorit saya; Senam Kesegaran Jasmani alias SKJ'88! ^_^



Andreas & Petrus

09 April 2011

ATAS NAMA ...

Atas nama bangsa Indonesia..... Soekarno...Hatta...
demikian penggalan terakhir dari isi Proklamasi yang dibacakan oleh Presiden Republik Indonesia I, Ir. Soekarno, 65 tahun 4 bulan 8 hari yang lalu.

Lengkap amat... Ga sekalian jam, menit dan detiknya, Oom?

Suka-suka guelah. Ini kan blog gue. He he he...

Terserah lu dah. Lanjut...

Jadi, karena desakan para pemuda pejuang kemerdekaan pada waktu itu yang memberanikan diri mengatasnamakan RAKYAT, mendesak Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta, menjadi pemimpin bangsa dan segera memproklamirkan kemerdekaan Indonesia. Lalu Soekarno dan Hatta, atas nama bangsa Indonesia, memproklamirkan kemerdekaan Indonesia kepada dunia...

Hmmm... Lalu...

Nah, pengatasnamaan RAKYAT di sini, baik oleh pemuda pejuang maupun oleh Soekarno & Hatta, menurut gue sangat bisa diterima karena saat itu seluruh rakyat Indonesia memang sedang dijajah dan sangat merindukan kemerdekaan. Tanpa diadakan survey pembuktian sekalipun, perjuangan hingga titik darah penghabisan telah menjadi tanda jelas. Sampai saat ini pula, tidak ada satu orang Indonesiapun yang menolak klaim Soekarno & Hatta.

Oke, itu sudah jelas buat gue. Sekarang yang belum jelas adalah in...ti...nya... Apa intinya?

Nah, demi mencapai nafsu dan ambisi kotor, ternyata label "Atas Nama..." seringkali dijadikan senjata yang terbukti ampuh. Ya, ampuh! Banyak tindakan ilegal kalau diberi label "Atas Nama..." ini, bisa menjadi legal. Haa!

Bagaimana mungkin?


"Atas Nama..." seringkali dijadikan topeng dan disalahgunakan untuk mencapai maksud-maksud kotor tadi.

Contohnya...?

Yang sudah-sudah saja dan bukan merupakan kebohongan tabu lagi yaitu jargon hebat partai politik dengan segala bentuknya termasuk metamorfosisnya menjadi fraksi-fraksi di Dewan Perwakilan Rakyat. Berteriak dari rakyat, untuk rakyat dan demi rakyat untuk menarik simpati. Sebagai kupu-kupu di gedung DPR, teriaknya lebih anggun dan hebat lagi, "Atas nama rakyat!", padahal....

Lebih memusingkan dinding yang sedikit retak dan buru-buru mengajukan proposal 'renovasi' gedung dengan anggaran trilyunan rupiah dibanding merenovasi atau membangun gedung-gedung sekolah yang sudah sangat tidak layak pakai...
tul... pemimpinnya meng-"atasnamakan" rakyat tapi kok kalau menyangkut urusan citra diri, urusan rakyat harus mengalah. Katanya "Atas nama rakyat" tapi ditegur rakyatnya kok malah membentengi diri bahkan lebih ngotot! Ada lagi yang memakai stempel tadi justru untuk mengeruk kekayaan rakyatnya demi kekayaan pribadi dan kroni-kroninya. Tinggal diberi label "Pembangunan Demi Kemakmuran Rakyat", maka semuanya, aman!

Wah, itu sih chasingnya saja yang "Atas nama rakyat", padahal isinya "Atas nama duit",
"Atas nama Golongan", "Atas nama Kekuasaan", "Atas nama Seks", "Atas nama Popularitas"...


Jiaahhh..."Atas nama Agama" bahkan "Atas nama Tuhan" saja legal dipakai untuk urusan membunuh! Dari jamannya perang salib sampai bom-boman lalu di negara kita. Perang vietnam, perang teluk, tragedi WTC 9/11 menjadi legalitas dari pengatasnamaan "Kebenaran dan Keadilan". Bukti bahwa stempel "Atas Nama..." menjadi jargon ampuh bahkan untuk melegalkan kejahatan.

Kirain "Atas nama Cinta" saja orang nekat membunuh dan dibunuh...

"Atas nama Cinta dan Sayang", seorang lelaki bisa membuat wanita rela melakukan apa saja, termasuk diperawani tanpa dinikahi, dimadu, bahkan merampok bank dan seorang ayah keji menghamili anak perempuannya.
"Atas nama Persaudaraan dan Persahabatan" banyak pelajar senior memukuli yuniornya ataupun melakukan tawuran.
"Atas nama Pendidikan", banyak orang & lembaga mensejahterakan dirinya sendiri.
"Atas nama Ketaatan dan Kemurnian" tidak sedikit pemuka agama melakukan pelecehan seksual kepada anak didiknya.
"Atas nama Dedikasi dan Tanggung Jawab", seorang Nurdin berlagak raja dan berkeras tidak mau turun tahta bahkan tetap 'rela memimpin' meski di dalam bui.

Topeng-topeng yang mengatasnamakan kebaikan.


Andreas & Petrus 

07 April 2011

22 Maret 2011

WADAH TUHAN

Hal apa yang disebut sebagai kesamaan dalam perbedaan agama? Jawabnya adalah kemanusiaan. Siapapun bebas menyangkal hal ini seiring dengan kebutuhan mendesak perlunya tindakan nyata mengatasi berbagai tragedi kemanusiaan dewasa ini.

Agama samawi itu berusaha “memanusiakan” manusia. Memulihkan harkat dan martabat hidup, meski kenyataannya tidak begitu. Sebagai lembaga agama masih diperlukan (Kalau kubilang nggak diperlukan lagi, nanti banyak orang akan marah… he he he he). Sebagai kekuatan moral inti agama adalah kemanusiaan. Kembalinya citra Allah. Itulah maksudnya.

Akankah tiba saatnya orang beragama tidak diukur berdasarkan acara ritual keagamaan, KTP dan ibadah semu sedalam kulit, tapi bertumpu sejauh mana ia (manusia itu) menampilkan citra sang penciptanya?

Tentu saja tak perlu bikin agama baru, karena dah kebanyakan… he he he he toh dunia dan kehidupan tak lebih baik. Tragedi akan terulang meski tak diharapkan..
Apakah akan muncul semangat baru memanusiakan manusia?

Kemunafikan begitu membosankan. Dunia menanti hadirnya orang-orang baik, bukan menunggu datangnya orang-orang beragama. Siapa rindu mencapai-masa-masa dimana kemanusiaan jadi spiritual baru semua agama tanpa kehilangan kesetiaan perorangan atau kelompok pada agama masing-masing? Siapa mau mengharapkan hal itu?

Adakah orang-orang yang jenuh dan kecewa karena Tuhan yang dikotak-kotakkan oleh manusia sejak dulu? Akankah kita bersatu memulihkan kemanusiaan ini? Tentu saja bukan sekedar membuat “kotak” baru wadah Tuhan….
Mungkinkah itu? Tanyakan pada Bob Dylan dan Ebiet G Ade

(Tulisan ini dibuat tahun 2002)

Andreas & Petrus

23 Februari 2011

I Know You So Well

Lebih enak mana, membuat orang lain untuk berjanji kepada kita lalu menagih janji orang tersebut atau membuat dan menepati janji kita sendiri? Kalau pertanyaannya lebih enak mana, bisa jadi lebih enak yang pertama, toh? Lebih enak menagih janji teman yang berulang tahun untuk mentraktir kita daripada kebalikannya atau menagih hadiah atas keberhasilan kita naik kelas daripada menepati janji untuk tidak curang dalam mendapatkan nilai baik.
Untuk membuat janji, mungkin bukanlah perkara sulit bagi kebanyakan orang. Orang bahkan bisa saja mengumbar janji tanpa keseriusan apalagi rencana untuk menepatinya. Jadilah dia dicap OmDo alias Omong Doang atau lebih serius lagi dan sedang tren sekarang, dicap Pembohong. Dicap OmDo saja bisa membuat telinga panas apalagi dicap Pembohong. Coba bayangkan, jika anda punya hutang lalu berjanji akan membayarnya minggu depan tapi ternyata, hingga bulan depan anda masih belum melunasi hutang anda. Nah, jika kemudian anda digelari 'Pembohong', kira-kira bagaimana perasaan anda? He he he...
Berbohong mungkin hanya jadi masalah kecil saat kita kanak-kanak. Kita berbohong pada orang lain bahwa mangga yang kita bawa adalah pemberian orang, faktanya, kita mencuri mangga tersebut. Ramai-ramai pula dengan teman-teman (jangan-jangan kebiasaan mencuri ramai-ramai seperti yang dilakukan banyak pejabat sekarang adalah buah dari mencuri kolektif di masa kecil. He he he). Mencuri, apapun itu atau kapanpun itu, dengan alasan apapun, jelas merupakan dosa. Apalagi jika diikuti dosa lain seperti berdusta untuk menutupi perbuatan mencuri tadi. Wah, itu sama saja menyelesaikan masalah dengan problem!
Kembali ke perihal janji, ada kalanya ingkar janji itu bisa dimaklumi. Ayah saya seorang pelupa. Jadi ketika ia kerap lupa akan janjinya, kami bisa memaklumi. Tapi ayah saya konsekwen. Ia akan segera membayar janjinya, kalau bisa saat itu juga, mumpung dia ingat. Nah, kalau ayah saya cuma membayar janjinya dengan janji lain kemudian ditambal dengan janji lainnya atau menjanjikan janji lainnya, wah... pasti beda ceritanya. Daripada memaklumi dan pusing menunggu janji-janjinya, lebih pasti saya memanggil ayah saya, 'ayah pembohong'. Begitulah, jangan sampai janji yang anda sebar hanya berbuah kebohongan. Itulah yang kerap terjadi di ranah politik (negara kita). White lies, black lies... sama saja. Janji-janji wakil rakyat saat ini, ahh... capek dengernya, coz i know you so well.....


Andreas & Petrus 

15 Januari 2011

GERNAS

Saya tergetar melihat berita televisi yang ketika itu menyorot banjirnya suporter Timnas sepakbola Indonesia di perebutan piala AFF yang lalu. Seluruh tiket pertandingan yang digelar di Gelora Bung Karno, ludes. Halaman luar stadion, penuh sesak. Tempat-tempat yang menggelar acara nonton bola bareng, riuh ramai. Penonton di rumahpun tak kalah antusiasnya. Mereka yang bukan penggemar sepakbolapun mendadak heboh. Dahsyat!
Tanpa direncanakan, ini menjadi gerakan nasional yang lahir dari kemurnian hati. Dahaga & dendam rindu yang terpuaskan oleh momen-momen seperti ini. Menggetarkan.
Terakhir kali saya melihat gerakan seperti ini adalah ketika kasus ibu Prita Mulyasari vs RS OMI Bintaro. Kasus Daud dan Goliath ini memicu simpati masyarakat sedemikian besarnya hingga melampaui logika. Bayangkan, koin rupiah yang biasa disepelekan bisa terkumpul dari berbagai pelosok negeri hingga milyaran rupiah.
Kesadaran bahwa kita semua memiliki sesuatu yang sama, kebanggaan menjadi bagian dari sesuatu yang penting, solidaritas, menjadi benang merah momen-momen ini. Bayangkan jika gerakan nasional ini lebih panjang jangka waktunya atau bahkan permanen.
Satu fakta lagi, gerakan nasional ini berawal dari akar rumput. Bukan karena akar rumput ini kuat dan mudah menyebar, tapi karena saat inilah, di negeri megah ini, hanya akar rumput yang masih memiliki hati. Maju terus Indonesiaku.

Andreas & Petrus

10 November 2010

Bu Pur

Dulu, di Taman Kanak-Kanak, saya memiliki satu orang guru yang -kini kusadari dia begitu- spesial. Seringkali kita tidak menyadari kasih Tuhan yang selalu memberikan apa yang kita butuhkan, tidak hanya di saat kini, tapi juga mendatang. Kita tidak menyadari itu hingga saatnya tiba. Dulu, saya pun tidak menyadari hal ini, betapa Bu Pur istimewa.
Saya memiliki bakat. Dan setiap bakat pasti istimewa karena itu anugerah Tuhan. Namun saya hanya melihat tanpa menyadari apa yang bisa saya buat dan manfaatkan dari bakat tersebut. Dan Tuhan memberikan Bu Pur kepada saya. Ia memang tidak lalu membuat saya mengerti namun ia menunjukkan kepada saya -sesungguhnya- potensi yang saya miliki dan hal-hal mengagumkan apa yang bisa saya buat dengan bakat saya. Ia 'menemukan' saya. Ia pahlawan saya. Visi dan kasih seorang Bu Pur membuat saya mampu bertahan hidup hingga kini.
Di tengah bencana alam yang menggempur Indonesia seperti saat ini. Ketika para pemimpin sibuk mencalonkan sejumlah tokoh untuk menjadi ikon baru pahlawan bagi bangsa ini, seorang kakek di puncak Merapi, Mbah Maridjan mengurbankan dirinya dengan rendah hati namun gagah sampai akhir. Tanpa pamrih.
Terima kasih saya untuk Bu Pur dan Mbah Maridjan, para pahlawan sesungguhnya.

Andreas & Petrus

22 September 2010

Surat dari New Zeland

(Tgl 21 September 2010 saya menerima email dari teman saya, Yaya Dias, yang sedang berada di New Zeland (selanjutnya disebut “nz”) setelah saya edit dan dapat ijinnya saya upload suratnya untuk pembaca jalahati…beberapa hal telah sengaja dihilangkan karena alasan privacy)

Aku bingung mau nulis subject apa, haha. biasanya langsung reply seh, tapi kalo gak pernah bikin subject baru nanti kamu yg bikin, kan saya jadi sungkan

2 minggu lalu ada gempa cukup besar di christchurch. 7,1 skala richter. jalanan beraspal gak bisa dilewati karna rusak berat. hebatnya gak ada yang mati, dan gak ada bantuan dari negara lain kayak kalo kita dapat bencana. saya malah sempat punya rencana mau jadi volunter biar ada kesibukan. ternyata mereka gak butuh sukarelawan, semua yg orang yg kerja di dapur umum ato seksi sibuk lainnya dibayar sama pemerintah, bahkan penduduk yg gak bisa kerja karna gempa dibayar 350$ seminggu. hebat yah?

saya tanya kapan pemerintah mewajibkan pembangunan gedung/rumah dengan standar tahan gempa, ternyata sudah sekitar tahun 70'an. saya tanya lagi apa samasekali gak ada koruptor di sini, katanya ada. yang terakhir ada yg korupsi sekitar 1000 dolar. pake duit pemerintah buat beli film porno, dimasukkan di nota perjalanan dia. "silly,eh?" katanya. Hah, itu saja?! mungkin kalo di indonesia akan dilewati, 6 juta saja. mungkin juga tidak, orang kita kelihatan senang berurusan dengan pornografi.
saya juga jadi ingat kata bapak saya waktu saya cerita kalo di sini mobil2 langsung berhenti waktu ada yg nyebrang, katanya kalau orang punya cuman sedikit bakalan lebih menghargai daripada kalo punya banyak. lha nz kan cuman punya 4 juta orang, jadinya lebih berharga dong daripada indonesia yg punya 200juta. kok saya jadi takut, lha ternyata pemerintah malah seneng kalo ada bencana. saya takut mereka pikir 'lumayan berkurang 1000 orang,..'

ironis yah? kita yg katanya punya emas, susah mau hidup agak enak. saya sempat berpikir kalo semakin kaya sumber daya alamnya semakin miskin rakyatnya. kayak afrika yg punya berlian. kayak jepang yg saking 'gak punya apa-apa' sampe harus memeras otak bikin teknologi terbaru dan termutakhir demi memakani rakyatnya. tapi ternyata gak juga. nz hidup dari bertani, berkebun, dan berternak. gak punya tambang kayak australia, gak punya honda, gak punya microsoft tapi tetep bisa menjamin kesejahteraan rakyatnya. bahkan saya dengar banyak bikin perjanjian2 menguntungkan dengan negara lain karena nz menyuplai sebagian makanan mereka.
seperti yang sering dibicarakan orang; muda foya2 (anak mudanya susah disuruh sekolah. senengnya kerja buat beli minum dan ganja, haha), tua cukup kaya, mati masuk surga (kan bayar pajak, sebagian pajaknya buat membantu negara2 lain koyo to; kita, pakistan, afrika)
nz punya batu bara, tapi gak terlalu banyak dan kualitasnya gak bagus, pastinya gak cukup lah buat menghidupi 4 juta orang. cos saya bilang sebelumnya gak punya tambang. saya coba cari di wikipedia berapa persisnya tapi sayangnya gak ketemu. ada minyak metah juga yg cuman sepersepuluh kebutuhan 'minyak matang' mereka.
1000 nzd itu korupsi terbesar saat ini, kalo politikus yg korupsi dana perjalanan dgn beli film hotel itu sebenarnya cuma korupsi 20 nzd.. intinya mencuri tetap mencuri :)

miss you so much. let me know something about you ;)


(berikut ini adalah email jawaban saya….)

Inti surat elektronikmu adalah bahwa keterbatasan, kekurangan dan kelemahan membuat tertekan, bisa membuat terpuruk atau justru bangkit. Tertekan, selanjutnya disebut tekanan bisa menghasilkan energi, kekuatan linuwih....

Secara iptek marilah anggap tekanan adalah energi.... ndak usah repot-repot kenali semua jenis tekanan lho.
Kita tergoda juga untuk menyimpulkan bahwa negara dan bangsa indonesia diurus secara salah oleh orang-orang bersalah. Bahkan, rasanya negeri kita terkutuk.... seorang teman di facebook bikin status pagi ini begini: "jangan tanya apa yang bisa kau perbuat bagi negaramu, bertanyalah apa yang bisa dilakukan negara untukmu... " (Ungkapan Kennedy yang dibalik jadi paradoksal)

segini dulu ya, kabarku sehat, semangat dan tambah lucu... imanku diperbarui secara revolusioner. Kau boleh jadi apa saja, dan melakukan apa saja, tapi yang penting tetaplah PERCAYA (meski nggak ngerti) pada pria gondrong yang aneh tapi hangat, Yesus Kristus. 


Andreas & Petrus

CERterPENdek Hari ini



+ : Apakah suamimu masih mencintaimu?

- : Tidak lagi. Sama sukali tidak.

+ : Apakah suamimu masih menyayangimu?

- : Masih, Dia sangat menyayangiku

+ : Nggak seru donk…

- : Emang…


Andreas & Petrus

04 September 2010

Bakat

Anda mungkin pernah mendengar dari banyak tokoh ataupun motivator handal bahwa "Sukses atau keberhasilan seseorang lahir dari 99% kerja keras dan 1% bakat". Kerja keras dalam upaya meraih keberhasilan pasti diperlukan, namun melihat kenyataan di lapangan, nasehat ini tentu masih bisa didebatkan. Saya tidak akan mendebat nasehat bijak tadi. Saya hanya tertarik membicarakan yang 1% tadi. Bakat.
(Satu persen) bakat tadi sangat menarik saya. Mengapa? Karena menurut saya 1% bakat itulah yang memberi warna merah-kuning-hijau buat 99% kerja keras manusia. 1% yang memberi 'nyawa'. 1% yang bisa memberi perbedaan signifikan. Misteri Tuhan yang bisa jadi penentu keberhasilan atau sukses seseorang. Membalik kehidupan seseorang hingga 180 derajat, meski, hanya 1%.
Bakat ibarat gen. Sidik Jari manusia. Atau keunikan dari penderita Autistic Spectrum Disorder (ASD). Bakat memberi kekhasan pada ketrampilan & kreativitas seseorang. Bakat adalah karunia yang tidak akan anda peroleh dari kerja keras.
Lampu pijar merupakan salah satu buah manis dari kerja keras Thomas Alva Edison. Ribuan percobaan ia lakukan untuk memperoleh sebuah teknologi bernama lampu pijar yang ia 'terawang' dari mimpi gilanya. Saya percaya bahwa 1% bakat Edisonlah yang membuat insting 'penemu'nya tetap liar dan semangatnya bertahan hingga ia memperoleh hadiah dari kerja kerasnya. Albert Einstein dan Stephen Hawking pun tidak hanya jenius. Teori-teori fisika fenomenal mereka kebanyakan bukan lahir dari percobaan!

Di bidang seni, tak terhitung lagi. Itu gudangnya talenta. Kenyataan ini membuat bakat menjadi semakin menarik. Bakat di antara bakat-bakat. Bakat istimewa di lautan bakat. Saya ambil beberapa contoh, tidak hanya dari hitungan jumlah tapi juga rentang waktu peradaban manusia. Maksud saya, sejak manusia mampu mengapresiasi seni sampai sekarang, khususnya seni musik, berapa banyak artis sih yang sefenomenal Michael Jackson? Ga ada alias cuma dia. Dengan hanya mengeluarkan sarung tangan putih dari koper saat dia manggung, penonton bisa langsung teriak histeris lalu pingsan! Itu hal gila yang hanya bisa terjadi karena kharisma bakat entertaiment seorang Michael. Kita bisa sebut sederet nama lainnya; Elvis Presley, John Lennon, sampai artis remaja fenomenal saat ini yang mendunia dari 'hanya' bergaya di youtube, Justin Bieber. Bakatnya tertangkap oleh mata jeli seorang produser musik. Di Indonesia, kita punya Melly Goeslaw. Bayangkan, dia tidak bisa baca partitur, tidak bisa main alat musik, tidak bisa menata musik, namun mampu menelorkan ratusan karya musik gemilang! Hingga kini ia menjadi salah satu pencipta musik terproduktif di blantika musik Indonesia.

Wolfgang Amadeus Mozart dan Ludwig van Beethoven bisa jadi merupakan 2 dari sekian banyak komposer musik klasik hebat dan berpengaruh. Dan, anda tahu kan, bahwa karya terbesar Beethoven, "Symphony no. 9", ia ciptakan saat ia tuli dan buta total?
Aktor dan Aktris cilik saat ini banyak sekali. Tapi saya selalu terpesona Shirley Temple dan MacAulay Culkin. Aktor laga dengan beragam latar belakang beladiri ataupun hanya mengandalkan otot tebal juga banyak. Tapi berapa banyak yang memiliki kekhasan seperti Jackie Chan?

Di bidang seni rupa tidak kalah dahsyat. Sebutlah Raphael, Michaelangelo, Leonardo da Vinci hingga Rembrandt, Van Gogh, Picasso, Renoir, Monet, Jackson Pollock, Basuki Abdullah, Affandi, dan lain-lain. Masih seabreg (sangat banyak) tokoh berbakat di berbagai bidang yang bisa disebut seperti Houdini, Charlie Chaplin, Walt Disney, Hans Christian Andersen, Enid Blyton, Ghandi, Cleopatra, hingga Hitler. Ya, Hitler. Dia bengis tapi punya bakat memimpin luar biasa.

Anda bisa lihat kan, pengaruh dari 1% karunia Tuhan? Ya, terlepas dari bakat itu untuk kebaikan atau keburukan, bakat adalah karunia yang harus bisa dipertanggungjawabkan manusia pemiliknya. Akan jadi baik atau buruk. Salah satu contoh kecil dari bakat untuk keburukan adalah meng-copy paste karya orang lain lalu diakui sendiri. Hehehe... Jadi, jangan jadi blogger plagiator ya, apalagi blogger koruptor! Selamat menunaikan ibadah puasa.

Andreas & Petrus

02 September 2010

Demi Hubungan Baik

Ketika pemimpin bangsa kita selesai berpidato 'menenangkan' rakyatnya yang mulai gerah dengan tingkah polah negara -yang katanya- tetangga baik, seperti biasa, digelarlah acara yang isinya tanggapan, persepsi, argumentasi atas pidato tadi di banyak stasiun televisi. Buat saya jelas. Alasan-alasan yang dikemukakan di awal pidato, semuanya didasarkan pada ; demi hubungan baik selama ini dan banyaknya hal menguntungkan kedua negara yang perlu dijaga. Atas dasar-dasar tadi pemerintah kita selama ini bertindak sangat hati-hati. Mungkin malah terlalu berhati-hati. Buat si tetangga yang katanya baik tadi, apapun yang menguntungkan mereka pasti akan dilakukan, termasuk mengambil hak dan/atau milik bangsa lain. Hehehe... saya tidak bermaksud provokasi loh...

Lalu, jika hubungan baik itu bisa terjaga selama ini, mengapa sekarang kasus curi-mencuri jadi begitu sering? Si Tetangga juga seakan makin tidak tahu malu bahkan seperti menantang? Pemimpin kita yang memble atau Pemimpin Tetangga yang rese sih? Maklum, negara boleh sama, tapi pemimpinnya kan gonta-ganti. Kalau ini benar... jiahhh... berarti lagi-lagi masalah kepemimpinan. Tidak ada negara atau bangsa yang buruk. Yang ada adalah pemimpin yang buruk.

karikatur, charicature, Indonesia, Malaysia, politik, batas wilayah negara

01 September 2010

Prioritas Amburadul

Heran. Gara-gara masalah sepele gedung DPR/MPR langsung mau dirombak hingga menghabiskan biaya trilyunan rupiah. Prosesnya pun sangat cepat. Sementara begitu banyak gedung sekolah tidak layak pakai bahkan mengancam keselamatan penggunanya -yang katanya akan menjadi penerus bangsa- tidak juga mendapat perhatian pemerintah. Boro-boro biaya renovasi. Ini baru gedung sekolah loh...

karikatur, charicature, MPR, DPR, Pendidikan, Sekolah

20 Agustus 2010

Ciput : Koruptor Ngaku?

Ah, yang bener ada koruptor ngaku? Ngaku apa dulu nih... mengaku baik, mengaku bukan koruptor, atau mengaku.... He he he...
Ya sudah, baca komik Ciput sajalah.

komik, comic, ciput, koruptor

15 Agustus 2010

Ciput : Ledakan Tabung Gas 3 Kilo

Lagi-lagi, kebijakan pemerintah yang harus dibayar mahal oleh rakyatnya. Kali ini Si imut Ciput yang jadi korbannya. Bagaimana kejadiannya dan seberapa parahkah deritanya? Baca saja kisahnya...

comic, komik, ciput, gas tiga kilo, tabung gas

05 Agustus 2010

Sekolah atau Pendidikan?

Pendidikan yang baik itu yang gimana? Secara awam, menurut saya pendidikan yang baik adalah sebuah proses pengajaran dimana metode yang dijalankan membuat orang bodoh jadi pintar, dan yang pintar tambah kepandaiannya. Memang naïf sih… tapi itulah pondasinya, itulah dasarnya Pendidikan itu mutlak perlu, yang tidak mutlak adalah bentuknya. Boleh formal, informal atau nonformal…

Mari kita bahas yang formal dulu yaitu sekolah. Mulai dari SD (yang kabarnya gratis itu) gimana situasinya. Pemerintah menempuh kebijakan mulia SD gratis dalam arti SPP, beberapa subsidi juga diberikan. Sisanya tugas orang tua: biaya transport, buku-buku (yang ini juga sumber keanehan, katanya dikasih/dipinjemi, tapi koq masih beli juga), iuran ini dan itu, ada-ada saja alasan terjadinya pungutan resmi atau liar… trus orang tua juga perlu ngasih uang saku buat jajan anak-anak mereka. Kenapa murid perlu dikasih uang jajan? Ya iyalah… bapak-bapak aja suka jajan, masak anak-anak nggak boleh jajan?
Artinya pendidikan itu mahal bro…. Di Indonesia, pendidikan adalah pengeluaran termahal setelah kesehatan. Itu SD, TK aja dah jor-joran.

Apakah itu salah? Nggak tau deh…. Kayaknya bukan begini sebaiknya. Selain mahal, sekolah-sekolah itu kebanyakan melupakan pondasi atau dasar pendidikan seperti alinea pertama di atas. Anak-anak dikumpulkan untuk bersaing di “penjara” yang disebut sekolah…si bodoh akan repot mengimbangi si pandai, mereka terkondisi untuk semakin terpuruk karena sistim yang salah, samasekali ini bukan salah mereka, tapi sistim.
Sementara itu yang pandai jumlahnya relatif lebih sedikit daripada yang bodoh. Para murid pandai termasuk kategori beruntung, dipuja dan dibanggakan oleh mereka yang menganggap sekolah sebagai mahadewa, sumber gengsi dan kesombongan. Mereka yang bodoh tidak 100 % pantas disebut bodoh, lebih tepatnya “tidak bisa,” Banyak faktor yang membuat orang tidak bisa.

Lagian, kenapa sih pelajaran kelas 4 sudah dijejalkan pada siswa kelas satu?! Kenapa murid kelas 4 SD harus melahap mata pelajaran yang (dulu) diperuntukkan anak SMP?!
Kenapa mata pelajaran begitu banyak meski baru kelas satu? Kenapa orang tua harus “ikut” sekolah? Banyak orang tua sewot ngajarin anaknya dan heran koq sekarang jadi sulit? Memang, tanggung jawab pendidikan bukan hanya milik pemerintah, lembaga dan guru, tapi juga peranan orang tua…..tapi haruskah serepot ini?

Sadarkah bahwa sekolah telah jadi “penjara?” (tanda kutip ini perlu sebagai renungan bukan sumber perdebatan) Penjara di sini bisa pencitraan (image), alangkah hinanya tidak sekolah. Sekolah penting, tapi yang utama adalah pendidikan dengan cara mengajar yang ideal. Yang ideal itu yang gimana? Lho itu tugas orang-orang pintar untuk merumuskannya, bukan tugas saya yang awam. Percuma dong saya menggaji banyak orang pintar melalui pajak yang saya bayar.

Jangan sampai anak-anak dirampas hak asasi-nya yaitu, bermain…karena tugas yang terlalu banyak dan terlalu dini diterapkan. Kalau itu terjadi, maka, sekolah itu identik dengan penjara….. 


Andreas & Petrus

27 Juli 2010

Pecah Jiwa

Ini bukan tulisan soal ilmu jiwa yang rumit itu, Cuma sekedar pengamatan lingkungan dan pengalaman pribadi…termasuk tanda tanya dan juga rasa heran. Sering saya ketemu orang-orang yang disebut waras nggak bisa, disebut gila juga nggak bisa…

Beberapa di antara orang2 itu lumayan pintar, cerdas, berpendidikan, punya profesi dalam arti pekerjaan tetap…kadang2 mereka tiba2 blank… kacau dan berbuat aneh. Kalau sudah begitu mereka dipanggil “wong edan”… tadinya tenang mendadak ngamuk…. Ada juga karena sebab sepele jadi reaksinya berlebihan, tak masuk akal.
Karena pengetahuan saya di bidang psikologi minim (mungkin bahkan nol), jadi sulit memahami orang2 itu. Semua perbuatan abnormal itu biasanya bukan watak, bukan mentalitas. Intinya, mereka bagai dua kepribadian campur jadi satu… Apa itu namanya? Saya nggak ngerti… kusebut saja pecah jiwa, kalau belum parah ya namanya jiwa retak, belum pecah… he he he

Teman saya, cewek, cerita dia dingin sikapnya kalau ketemu pacarnya. Nggak romantis blas… nggak terangsang, apapun yang dilakukan pacarnya. Cewek ini ngaku sangat bergairah kalau melihat kuli-kuli sedang angkat barang sambil telanjang dada. Ketika keringat mengaliri tubuh kuli-kuli itu, maka si cewek horny seketika. Aneh.

Ada juga teman saya, cowok, kerjaannya ngomongin kejelekan pacarnya terus-menerus. Nggak pernah bosen, tak perduli yang dengerin bosen.
Minta saran bagaimana caranya mutusin sang pacar, tapi anehnya kalau sedang ketemu ceweknya langsung mesra dan sikapnya kayak hamba ketemu tuan. Tunduk bagai lelaki paling bego sedunia.

Teman lain kategorinya jaim. Suka kotbah, sok suci dan penggemar berat (terlalu berat) pada film porno. Kalau lagi pingin sex pikirannya mulai kacau, jadi wong edan. Ada juga teman yang suka ngomong sendiri terutama pas sendirian, tapi kalo diajak diskusi langsung nyambung dan terarah. Sembuh jadi normal. Masih banyak cerita teman2 yang aneh, kalau diceritakan semua terlalu panjang dan membosankan.

Saya bersyukur teman saya banyak sekali, mayoritas, tentu saja, sehat jiwanya… normal, nggak gila Walau banyak yang aneh, tapi lebih banyak yang biasa saja. Waras. Memang sulit memahami mereka yang aneh, tapi, nampaknya kewajiban saya yang utama bukan “memahami,” melainkan “menerima”

Yang jelas, sakit jiwa tak selalu gila. Mungkin cuma terganggu jiwanya. Gila juga beda dengan perbuatan gila. Gila juga tidak identik dengan kebodohan. Sejarah mencatat banyak orang jenius penuh kegilaan.

Sepanjang tidak membahayakan diri sendiri dan orang lain atau merusak situasi dan lingkungan, biarkan saja orang2 gila itu. Welcome to the crazy world. 


Andreas & Petrus

06 Mei 2010

Transfer Janin


Berdasarkan kisah nyata.

Cerita ini mungkin kurang serem. Tapi yang jelas horror.

Tergantung imajinasi anda.

Percaya atau tidak, yang jelas, ini nyata dan ada terjadi…



>>>Jadilah pendukung Jalahati dengan membaca, membeli karya, dan berdonasi di Karyakarsa.com/Jalahati<<< 
>>>Jadilah pendukung Jalahati dengan membaca, membeli karya, dan berdonasi di Karyakarsa.com/Jalahati<<< 
>>>Jadilah pendukung Jalahati dengan membaca, membeli karya, dan berdonasi di Karyakarsa.com/Jalahati<<< 






30 April 2010

Crossing Over

Dalam sebuah acara kontes penyanyi idola di sebuah stasiun tv swasta, seorang juri mengomentari penampilan salah satu kontestan dan menyatakan kekagumannya pada keberanian si kontestan, dalam berimprovisasi dan mengambil resiko dengan membawakan sebuah lagu yang memiliki tingkat kesulitan teknik cukup tinggi. Meskipun lagu tersebut bukan jenis yang biasa si kontestan nyanyikan, tapi pada malam itu, ia memberanikan diri dan berhasil membawakannya dengan baik. Para juri salut. Si kontestan bangga. Penonton puas.

131 tahun yang lalu, di Jepara, Jawa Tengah, lahir seorang wanita pemberani yang mencoba keluar dari tradisi budaya masyarakatnya yang justru memenjarakan hak kaum perempuan. Menurutnya perempuan seharusnya merdeka dan memiliki hak yang setara dengan kaum lelaki, termasuk hak untuk belajar dan menuntut ilmu. Pemikiran, ide dan cita-citanya sangat maju dibanding perempuan lain di masanya, mampu menembus "penjara" yang mengungkungnya. Bahwasanya gugatan atas haknya sebagai perempuan merdeka menjadikan Raden Ajeng Kartini, pahlawan dan pelopor emansipasi wanita di Indonesia.

Saat Perang Dunia II berkecamuk, KGB (dinas intelejen Rusia), membunuh tak kurang 20.000 elite Politik Polandia sebagai langkah antisipasi bangkitnya Polandia, sehingga tetap berada di bawah Uni Soviet. Lalu Nazi dijadikan kambing hitam.

Beberapa waktu lalu Perdana Menteri Rusia Vladimir Vladimirovich Putin, mantan pejabat teras KGB, membuka kasus ini dan mengakui bahwa pembunuhan di Katyn, Rusia, dilakukan oleh KGB. Langkah berani Rusia tersebut, menjadi dasar proses politik bernama rekonsiliasi. Dari sinilah dibangun bentuk politik baru yaitu politik yang bersatu dengan moral. Politik Rekonsiliasi.
Tragedi yang baru terjadi, yaitu jatuhnya pesawat Tupolev di Smolens, Rusia, yang membawa Presiden Polandia, Lech Aleksander Kaczyński dan rombongan dalam perjalanan meresmikan tugu peringatan pembantaian Katyn, membawa duka yang mendalam tidak hanya bagi Polandia & Rusia, tapi juga dunia. Namun duka itu pula yang melipatgandakan semangat politik rekonsiliasi yang sedang dibangun. Untuk lebih lengkapnya, silakan baca sebuah artikel menarik berjudul "Polandia Berduka, Polandia Bangkit" yang ditulis oleh Emmanuel Subangun untuk koran Kompas.

Saya coba menarik benang merah dari ketiga kisah di atas: suatu keberanian melintasi batas yang berbuah kemuliaan. Apa yang telah dibuat si kontestan idol, RA. Kartini, serta Polandia-Rusia, merupakan suatu contoh langkah kongkrit melintasi batas, crossing over, yang luar biasa. Butuh keberanian bahkan tekad namun juga kerendahan hati untuk melakukannya, yaitu membalik kemustahilan menjadi mungkin, bahkan... BISA. Melintasi batas ketakutan, ragu, rendah diri, kesombongan, kekuasaan, intimidasi, pandangan umum, budaya, agama, istitusi, politik, bahkan dosa masa lalu.

Tanpa melintasi batas, takkan ada maaf, pengampunan ataupun rekonsiliasi. Takkan ada bohlam listrik atau roket. Takkan ada Jerman bersatu. Takkan ada Sang Saka Merah Putih. Takkan ada kemajuan sejati. Hanya tanggung. Tanggung dalam memberantas korupsi, tanggung dalam memajukan dunia pendidikan, tanggung dalam menyejahterakan rakyat. Ya, hanya tanggung.

Untuk melintas batas, kita memang membutuhkan Tuhan. Tapi, kita "tidak butuh" Tuhan untuk berani dan rendah hati. Mengapa? Karena Tuhan sudah memberikan kedua hal itu (plus apapun yang kita butuhkan), sejak kita lahir. Tuhan sudah memberikan kuncinya. Kunci untuk survive. Kita tidak butuh Tuhan untuk memasukkan dan memutar kunci, karena Ia ingin kita sendiri yang melepas keberanian dan melakukan tugas itu. Dan setelah pintu terbuka, kita harus rendah hati dan membiarkan selanjutnya Tuhan yang bekerja menurut rencana-Nya.

Jika kamu belum berani melintasi batas, jangan berhenti dulu apalagi menyerah. Bermimpilah. Mimpikan sebuah keluarga idaman, atau jalan-jalan yang lengang dan aman. Negara yang bebas korupsi (walaupun mungkin tidak bebas prostitusi), atau suatu dunia yang damai tanpa perang dan kelaparan. Lalu genggamlah mimpimu dan beranikan dirimu. Mari melintasi batas. 




Andreas & Petrus

22 April 2010

Super Bintang

Menjadi bintang lapangan hijau mungkin bukan hal yang sulit walaupun butuh kerja keras dan tekad baja. Para bintang ini bahkan bisa bertaburan di satu kesebelasan. Tapi untuk menjadi seorang super bintang dibutuhkan suatu nilai lebih. Nilainya bisa macam-macam. Buat saya, nilai lebih itu bukan hanya yang terlihat di lapangan hijau melainkan juga di luar lapangan. Singkatnya, luar dalam kudu bagus deh...

Mungkin tidak ada yang akan membantah, jika Lionel Messi adalah bintang terbaik lapangan hijau saat ini. Young, high talented and good attitude. Salah satu bintang gemilang yang dimiliki dunia. Ya, dunia. Bukan hanya milik Argentina atau klub Catalan Spanyol Barcelona saat ini. Ia adalah milik dunia. Kepiawaian, keanggunan, kejeniusannya, dan kerendahhatiannya. Semua milik dunia. Mengapa? Karena, selain apa yang ia miliki tadi, sejarah yang telah, sedang dan akan ia catat, adalah sejarah dunia. Dan ia akan menjadi salah satu inspirasi dunia. Mungkin salah satu inspirasi terbaik, jika ia mampu menjaga prestasi dan image yang ia miliki.

Bintang muda lain pilihan saya adalah Ricardo Kaka (Brasil, klub Real Madrid saat ini). Prestasinya tinggi walaupun tidak sefenomenal Messi. Kehidupannya di luar lapangan bisa jadi paling kudus dibanding pesepakbola lain yang pernah ada.

Salah satu super bintang, yang aksi golnya ke gawang Argentina di Piala Dunia 1998 masih menggetarkan saya sampai sekarang adalah Michael "Phenomenon" Owen. Gol yang dibuat dengan penuh kepercayaan diri dan keberanian dari seorang pemuda berusia 19 tahun saat itu. Satu gol terbaik yang pernah tercipta dari kaki pemain termuda di ajang Piala Dunia. Meskipun kini prestasinya tidak secemerlang dulu, Michael Owen tetap dihormati publik Inggris.

Inggris juga pernah memiliki satu pemain dengan prestasi membanggakan sekaligus menjadi the best fair player dunia. Dialah Gary Lineker. Bukan main-main, pembunuh berwajah karismatik ini tidak pernah menerima kartu kuning (apalagi merah!) di sepanjang karir sepakbola profesionalnya selama 16 tahun! Di Piala Dunia 1990 ia menobatkan dirinya menjadi salah satu dari 8 pemain dunia yang menorehkan 10 atau lebih gol dalam sejarah Piala Dunia.
Tentu masih ada para super bintang ini. Tidak hanya yang berasal dari lapangan hijau tentunya. Mereka yang prestasi dan kepribadiannya menjadi inspirasi dan teladan bagi dunia. Hmm... mungkin ini maksud nasehat para tetua, "Kalau jadi orang baik, jangan setengah-setengah..." Nyebur sekalian!



20 April 2010

Ketinggalan Berita

Bukan hal aneh jika sekarang kebanyakan orang hapal berbagai acara televisi. Di stasiun mana dan kapan. Ibu rumah tangga, karyawan-karyawati, orang tua sampai anak-anak mungkin kini punya jam biologis yang terkonek dengan jam sinetron "A" di (stasiun tv) "B", jam reality show terpopuler "anu" di "itu", atau jam acara-acara berita yang dikemas dalam warna dan packaging yang semakin menarik. Tidak peduli benar atau keliru, yang penting terkini dan terdepan. Istilah para blogger, pertamaaxxx...! Kalau sudah begini, jangan sampai ketinggalan berita. Ga ngetren nanti....

 breaking news, berita, nonton bareng, sekilas info

18 April 2010

Markus Selebriti

Para penjahat, koruptor, makelar kasus, mafia pajak, dan lain-lain, yang masuk TV dan diberitakan siang malam, menjadi tidak kalah kondang dengan para selebritis. Pemberitaan mereka diberbagai media cetak dan terlebih elektronik pun, tidak kalah dengan acara reality show atau sinetron terlaris saat ini. Pertanyaannya, mereka malu atau tidak, ya?
Saya membayangkan, kalau mereka tidak malu, jangan-jangan mereka bakal ikutan acara TV semacam "Take Me Out" atau "Take Him Out" yang sedang laris manis saat ini. Atau lebih gila lagi, dibuat acara semacam itu tapi khusus untuk para penjahat kerah putih tadi! Ha ha ha... mau ikutan?

karikatur, charicature, makelar kasus, mafia pajak, take celebrity out

16 April 2010

Take Him Out..!

Berita heboh datang silih berganti tak terbendung. Belum habis satu persoalan, kini datang persoalan baru yang tidak kalah menggemparkan. Kasusnya tidak jauh dari per-mafia-an. Hanya saja kali ini mafia pajak yang baru terbongkar. Lho, dari dulu ke mana aja, oom?? Biasalah di negara ini, tutup mata, tutup telinga, tutup mulut. Cuma kantong & dompet yang dibuka. He he he...
Duh, baru saja masyarakat wajib pajak terketuk dan timbul semangat baru dalam membayar pajak, eehhh... sudah dikemplang dan dibuat syok oleh si Gayus. Bagaimana ga patah hati, coba?!
Memang, orang-orang semacam Gayus ini, enaknya dibuang aja kali ya...

take him out, gayus tambunan, makelar kasus, koruptor, mafia pajak, karikatur, charicature, pegawai negeri, PNS

14 April 2010

Perang Bintang

Bagai sinetron bersambung, kisah Mantan Kepala Bareskrim, Komjen Susno Duadji kini menjalani babak kedua. Dalam "kisah Cicak dan Buaya" yang lalu, Susno tersandung, jatuh, lalu ditimpa tangga. Tangga sengaja dijatuhkan oleh institusi yang selama ini dibelanya. Lho? Selama ini Pak Susno membela bangsa dan negara atau membela institusi, sih? He he he... kalau sekarang sih jelas membela (diri dan) negara, toh!
Bagaimanapun, keberanian menentang kejahatan luar biasa di negara ini, perlu dan penting untuk didukung. Kejahatan yang dilakukan para pemegang bintang kehormatan ini benar-benar membuat negara pusing tujuh keliling. Para blogger, ingat... hanya puyer bintang tujuh yang ga pernah bo'ong!


susno duadji, makelar kasus, korupsi indonesia, super susno

12 April 2010

R U N Y A M

kudekap tubuhmu erat mesra
kucari hatimu di mana?

Seorang teman pernah bercerita dengan semangat berkobar, ia yakin berita itu benar, alasannya ditayangkan di TV! “orang disiarin di tv koq, pasti benarlah…” katanya sambil ngotot. Dia tetap bersiteguh ketika saya bilang apa yang ditampilkan di tv bukan jaminan kebenaran. Ya udahlah, kalau ketemu makhluk semacam ini saya bilang dalam hati…, yang waras ngalah…..

Semakin banyak alat komunikasi, kian terbuka suatu keadaan dimana berkomunikasi jadi tidak mudah. Demikian juga soal informasi, terlalu banyak info diwartakan, kadang dan sering terjadi kebenaran rancu... bisa terjadi orang bingung tak tahu kepada siapa mesti percaya.

Mereka yang mengetahui psikologi massa tahu benar mengolah situasi untuk mewujudkan suatu kepentingan. Sebuah berita dikabarkan, mengandung kebenaran tapi hanya sepotong kebenaran, tidak utuh atau dikondisikan tidak lengkap. Terus kebenaran tidak sempurna itu diyakini, dijadikan dasar orang-orang untuk ambil kesimpulan bahkan keputusan! Runyam jadinya...


Biasanya bila sebuah kasus besar terjadi situasi publik jadi memanas, pihak-pihak tertentu sering mengalihkan perhatian dengan berita heboh lainnya. Ketika masyarakat fokus pada kasus Century, media menyodorkan berita teroris, disusul berita soal makelar kasus, tentang Gayus Tambunan, tentang kehidupan cinta selebritis…. Kasus kecil dibesar-besarkan atau sebaliknya. Pokoknya publik bingung kronologinya, kasusnya kabur.
Gaya atau model seperti ini sudah sejak dulu dipraktekkan oleh badut-badut politik di Indonesia. Hati masyarakat mengambang bagai tahi di kali. Tiada jaminan semua berita itu bohong atau benar.

Terjadilah krisis…. Dalam keadaan krisis dan kritis terbuka kesempatan luas untuk ambil keuntungan. Bisa positif atau negatif. Kesempatan dalam kesempitan, Kecepatan dalam kecepitan. Bisa memancing di air keruh atau ambil hikmah dibalik bencana.

Itu gambaran umum, dalam tingkat pribadi, kau bisa kencan dengan kekasihmu dan mencapai orgasme…. Kau raba dadanya tapi tidak hatinya… keterbatasanmu tak bisa baca hati orang sekalipun orang tercinta.. selanjutnya kau genggam sebuah kebenaran meski hanya sepotong.



Andreas & Petrus


16 Februari 2010

P O L I S I

Images by: Clker Free Vector, OpenClipart, & Gerd Altmann on Pixabay
edit by: petruspetu

Mereka bisa tentukan diri mereka,
mau jadi apa
Pahlawan atau bajingan adalah pilihan

Menurut rencana dan secara idealis polisi diciptakan untuk menjadi pelindung/pengayom masyarakat. Mereka punya hak dan kewajiban sebagai alat Negara. Artinya beberapa hak itu telah memungkinkan mereka jadi penyidik, investigasi, menangkap, menahan, dan membawa orang ke pengadilan, dll. Melawan mereka bisa dianggap melawan negara.
Dengan keleluasaan gerak semacam itu polisi berpeluang jadi pahlawan atau bajingan, tergantung moral polisinya.

read more on Karyakarsa.com/Jalahati

>>>Jadilah pendukung Jalahati dengan membaca, membeli karya, dan berdonasi di Karyakarsa.com/Jalahati<<< 
>>>Jadilah pendukung Jalahati dengan membaca, membeli karya, dan berdonasi di Karyakarsa.com/Jalahati<<< 
>>>Jadilah pendukung Jalahati dengan membaca, membeli karya, dan berdonasi di Karyakarsa.com/Jalahati<<< 

07 Februari 2010

Putra Flores Yang Membanggakan

Fransiscus Xaverius Seda atau yang lebih dikenal dengan Frans Seda memang genap 40 hari berpulang, namun sikap, pemikiran, dan kesederhanaan hidup beliau layak menjadi inspirasi dan teladan bagi orang banyak. Kejujuran dan integritasnya bagi kemajuan bangsa ini harus kita teruskan. Selamat jalan, Om Frans...

frans seda, FX Seda, san diego hills

30 Januari 2010

Mengenang Gus Dur

Satu bulan kepergian mantan Presiden RI ke-4, KH. Abdurahman Wahid alias Gus Dur. Silakan akses web-nya untuk mengetahui lebih banyak sosok, opini, pemikiran, dan guyonan tokoh besar RI ini. Selamat jalan, Gus...

gus dur, abdurrahman wahid, presiden RI, bapak bangsa

25 Januari 2010

Ciput : Pansus

Kasus Bank Century yang sedang diselidiki Pansus dan disiarkan di TV siang malam sebagai reality show bagi masyarakat, ternyata membawa pengaruh bagi penontonnya, bahkan...Si Ciput! Anak sekecil itu bisa terpengaruh? Ahh, masa... Kalau tidak percaya, coba lihat aksi Si Ciput. Hanya di Jalahati

strip comic,komik strip,ciput,pansus DPR, kasus century

23 Januari 2010

Ciput : Hilang

Ciput hilang? Anak lucu dan menggemaskan tapi kadang ngeselin itu hilang? Jangan-jangan dia menjadi korban penculikan yang sedang marak terjadi, atau... Ah, ikuti saja cerita Si Ciput. Hanya ada di Jalahati

strip comic,komik strip,ciput,anak hilang,penculikan

20 Januari 2010

PATAH HATI

yang perih di antara pilu
melebihi kematian adalah
kasih tak sampai

Membahas soal ini dalam arti yang luas kayaknya menarik. Kasih tak sampai adalah cinta yang dicurahkan tapi tidak mencapai sasaran. Bisa dari orang tua kepada anak atau sebaliknya, bisa dari Tuhan kepada umatNya, bisa dari teman ke sahabatnya, bisa dari pemimpin kepada rakyatnya atau sebaliknya. Bisa juga, dan yang paling sering terjadi adalah dari seseorang kepada kekasihnya.

Pernahkah Anda alami kasih tak sampai alias patah hati?
Saya pernah dan saya paham nyeri lukanya melebihi kematian… Sungguh! Kalau nggak percaya coba aja… (he he he… jangan terlalu serius ya…. Bagi yang belum atau sudah tidak patah hati hal ini mungkin terasa norak atau berlebihan)

Mereka yang pernah alami patah hati, tapi bisa bangkit dari luka dan bersemangat lagi tahu benar bahwa hidup ini bernilai, bahwa cinta adalah nilai tertinggi, teratas dalam kehidupan. Tahu artinya “sembuh” karena pernah “luka”, karakternya positif dan membangun.

Bagi yang kalah karena patah hati ia bisa “mati” bahkan ketika secara fisik ia masih hidup! Bisa saja mati beneran. Bisa pecah jiwa, gila atau setengah gila, ngawur dan wataknya perusak. Anda bebas pilih posisi mana, saya tak mau kasih saran. (Anda kan udah gedhe… he he he).

Seringkali saya bilang ke teman-teman soal begitu banyak jenis penderitaan besar dalam hidup di dunia ini, tapi saya kelompokkan 3 penderitaan terbesar. Petama: kasih tak sampai. Kedua: kemiskinan. Ketiga: Sakit kelamin

Derita pertama sudah sedikit dibahas tadi. (kalau mau dikembangkan pembahasannya boleh aja). Derita kedua, yang dimaksud kemiskinan adalah, bisa tidak punya cinta dan kasih, miskin (amal) kebaikan, miskin harta, miskin ilmu, miskin pengampunan dan lain-lain (itung sendiri) Menurut falsafah Jawa, kemiskinan adalah siklus seperti hari. Setiap individu yang alami kemiskinan akan alami juga : jumatkinan, setukinan, minggukinan, seninkinan, slasakinan, setelah rebokinan balik lagi ke kemiskinan

Derita ketiga, sakit kelamin… (karena kelamin adalah pintu manusia masuk dunia dan juga untuk menghindari kemungkina dituduh pornografi, maka akan saya bahas secara khusus di tempat dan media lain, di waktu yang berbeda… maaf ya…

Peristiwa “kasih tak sampai” paling pedih dalam sejarah adalah ketika Tuhan Yang Maha Tinggi dengan rendah hati berkenan turun ke dunia, mengorbankan diri demi begitu besar cintaNYA pada manusia, tapi ditolak, diragukan, dilecehkan, dianggap sesat, tak masuk akal, divonis sebagai ajaran ngawur dan berbahaya. Diadili dan dibunuh dengan cara demokratis menurut orang-orang yang tidak percaya padanya.


Andreas & Petrus

19 Januari 2010

Just For You, Sandy...

Ahh... karikatur ini khusus saya buat untuk the beautiful ones, Sandra Bullock, yang berhasil meraih penghargaan sebagai Aktris Terbaik Golden Globe Awards ke-67 untuk Kategori Film Drama lewat penampilan cemerlangnya di film "Blind Side". Sandy, yang juga meraih nominasi artis terbaik untuk kategori film komedi/musikal ini berhasil mengalahkan Emily Blunt (The Young Victoria), Helen Mirren (The Last Station), Carey Mulligan (An Education), dan Gabourey Sidibe (Precious).

sandra bullock,hollywood actrees,golden globe,blind side,speed

Sementara, untuk aktor terbaik di kategori yang sama, diberikan kepada Jeff Bridges lewat penampilan memukaunya di film "Crazy Heart". Aktor karismatik yang mampu memerankan tokoh protagonis maupun antagonis dengan sama baiknya ini berhasil mengalahkan George Clooney (Up in the Air), Colin Firth (A Single Man), Morgan Freeman (Invictus), dan Tobey Maguire (Brothers).

jeff bridges,ironman,hollywood actor,golden globe

Untuk hasil selengkapnya dari 67th Annual Golden Globe Awards yang diberikan 17 Januari 2010 ini, silakan klik di sini. Sementara anda mencari tahu, biarkan saya menikmati keindahan Sandra...

18 Januari 2010

J A D U L

semua lagu aku suka
kecuali, lagu Lu…!


Saya suka lagu-lagu lama, tentu saja saya tidak menolak lagu-lagu baru… Banyak lagu lama yang diaransemen lagi dan disukai banyak orang. Kadang saking lamanya lagu itu orang sudah lupa sehingga ketika tembang itu berkumandang lagi kesannya atau orang anggap itu lagu baru… Lagu lama itu telah teruji oleh waktu, disukai banyak orang seantero jagad. Menjadi abadi. Legenda.

Buat saya pribadi, semua bentuk kehebatan lagu baru baik dari segi komposisi, harmoni dan aransemen, pernah saya temukan dalam lagu-lagu lama. Bahkan, jaman dulu teknologi belum sehebat sekarang jadi ketrampilan alias skill pemusik dan vokalis lebih terbukti. Mungkin kualitas rekaman, panggung, lighting, gaya, mode dan beberapa aspek lain nampak kuno dan ketinggalan, tapi ada power di sana: semangat, energi, kualitas tinggi terasa benar. Itu semua belum terasa pada lagu-lagu baru… Entahlah, mungkin lagu-lagu baru itu nantinya toh akan jadi lagu lama yang awet dikenang juga…

Jika mau tes apakah penyanyi/pemusik itu hebat atau tidak, gampang caranya. Jika kualitas lagu yang ditampilkan sama (atau nyaris sama) antara rekaman dan panggung (live), maka pemusik/penyanyi tersebut tergolong bagus

Sesungguhnya apa kriteria lagu bagus? Ini relatif, karena unsur perasaan ambil bagian penting dalam menikmati atau menyukai lagu. Sering terjadi lagu mewakili atau mewarnai sebuah peristiwa, bukan tidak mungkin tema lagu itu tidak berhubungan dengan kejadian atau kenangan. Contoh: Suatu ketika saya alami peristiwa pahit di suatu tempat. Pada saat itu terdengar sebuah lagu cengeng yang tidak saya sukai! Akibatnya setiap dengar lagu cengeng itu saya terkenang kejadian pilu tadi… saya mulai menyukai lagu itu dan sengaja memutar kembali untuk “menikmati” luka… Walau lagu itu tidak bermutu

Banyak lagu yang berpengaruh dalam sejarah manusia, baik secara pribadi maupun universal. Musik adalah kreativitas Illahi yang luar biasa…. Seni tingkat tinggi yang dianugerahkan Tuhan buat manusia.

Semua agama menggunakan


Andreas & Petrus