22 September 2010

Surat dari New Zeland

(Tgl 21 September 2010 saya menerima email dari teman saya, Yaya Dias, yang sedang berada di New Zeland (selanjutnya disebut “nz”) setelah saya edit dan dapat ijinnya saya upload suratnya untuk pembaca jalahati…beberapa hal telah sengaja dihilangkan karena alasan privacy)

Aku bingung mau nulis subject apa, haha. biasanya langsung reply seh, tapi kalo gak pernah bikin subject baru nanti kamu yg bikin, kan saya jadi sungkan

2 minggu lalu ada gempa cukup besar di christchurch. 7,1 skala richter. jalanan beraspal gak bisa dilewati karna rusak berat. hebatnya gak ada yang mati, dan gak ada bantuan dari negara lain kayak kalo kita dapat bencana. saya malah sempat punya rencana mau jadi volunter biar ada kesibukan. ternyata mereka gak butuh sukarelawan, semua yg orang yg kerja di dapur umum ato seksi sibuk lainnya dibayar sama pemerintah, bahkan penduduk yg gak bisa kerja karna gempa dibayar 350$ seminggu. hebat yah?

saya tanya kapan pemerintah mewajibkan pembangunan gedung/rumah dengan standar tahan gempa, ternyata sudah sekitar tahun 70'an. saya tanya lagi apa samasekali gak ada koruptor di sini, katanya ada. yang terakhir ada yg korupsi sekitar 1000 dolar. pake duit pemerintah buat beli film porno, dimasukkan di nota perjalanan dia. "silly,eh?" katanya. Hah, itu saja?! mungkin kalo di indonesia akan dilewati, 6 juta saja. mungkin juga tidak, orang kita kelihatan senang berurusan dengan pornografi.
saya juga jadi ingat kata bapak saya waktu saya cerita kalo di sini mobil2 langsung berhenti waktu ada yg nyebrang, katanya kalau orang punya cuman sedikit bakalan lebih menghargai daripada kalo punya banyak. lha nz kan cuman punya 4 juta orang, jadinya lebih berharga dong daripada indonesia yg punya 200juta. kok saya jadi takut, lha ternyata pemerintah malah seneng kalo ada bencana. saya takut mereka pikir 'lumayan berkurang 1000 orang,..'

ironis yah? kita yg katanya punya emas, susah mau hidup agak enak. saya sempat berpikir kalo semakin kaya sumber daya alamnya semakin miskin rakyatnya. kayak afrika yg punya berlian. kayak jepang yg saking 'gak punya apa-apa' sampe harus memeras otak bikin teknologi terbaru dan termutakhir demi memakani rakyatnya. tapi ternyata gak juga. nz hidup dari bertani, berkebun, dan berternak. gak punya tambang kayak australia, gak punya honda, gak punya microsoft tapi tetep bisa menjamin kesejahteraan rakyatnya. bahkan saya dengar banyak bikin perjanjian2 menguntungkan dengan negara lain karena nz menyuplai sebagian makanan mereka.
seperti yang sering dibicarakan orang; muda foya2 (anak mudanya susah disuruh sekolah. senengnya kerja buat beli minum dan ganja, haha), tua cukup kaya, mati masuk surga (kan bayar pajak, sebagian pajaknya buat membantu negara2 lain koyo to; kita, pakistan, afrika)
nz punya batu bara, tapi gak terlalu banyak dan kualitasnya gak bagus, pastinya gak cukup lah buat menghidupi 4 juta orang. cos saya bilang sebelumnya gak punya tambang. saya coba cari di wikipedia berapa persisnya tapi sayangnya gak ketemu. ada minyak metah juga yg cuman sepersepuluh kebutuhan 'minyak matang' mereka.
1000 nzd itu korupsi terbesar saat ini, kalo politikus yg korupsi dana perjalanan dgn beli film hotel itu sebenarnya cuma korupsi 20 nzd.. intinya mencuri tetap mencuri :)

miss you so much. let me know something about you ;)


(berikut ini adalah email jawaban saya….)

Inti surat elektronikmu adalah bahwa keterbatasan, kekurangan dan kelemahan membuat tertekan, bisa membuat terpuruk atau justru bangkit. Tertekan, selanjutnya disebut tekanan bisa menghasilkan energi, kekuatan linuwih....

Secara iptek marilah anggap tekanan adalah energi.... ndak usah repot-repot kenali semua jenis tekanan lho.
Kita tergoda juga untuk menyimpulkan bahwa negara dan bangsa indonesia diurus secara salah oleh orang-orang bersalah. Bahkan, rasanya negeri kita terkutuk.... seorang teman di facebook bikin status pagi ini begini: "jangan tanya apa yang bisa kau perbuat bagi negaramu, bertanyalah apa yang bisa dilakukan negara untukmu... " (Ungkapan Kennedy yang dibalik jadi paradoksal)

segini dulu ya, kabarku sehat, semangat dan tambah lucu... imanku diperbarui secara revolusioner. Kau boleh jadi apa saja, dan melakukan apa saja, tapi yang penting tetaplah PERCAYA (meski nggak ngerti) pada pria gondrong yang aneh tapi hangat, Yesus Kristus. 


Andreas & Petrus

1 komentar:

MONOKROM mengatakan...

Keadaan yang berbanding terbalik dengan Indonesia. Mungkin saja itu karena jumlah warga negaranya sedikit, jadi lebih mudah diurus, dibanding dengan negara yang jumlah penduduknya membludak.