Tampilkan postingan dengan label ciput. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label ciput. Tampilkan semua postingan

05 Maret 2022

02 Maret 2022

CIPUT : SALAH KAPRAH




Di awal pandemi Covid-19 dulu, banyak terjadi kesalahpahaman dan kesalahkaprahan. Tentang pandemi, tentang virus Covid-19, antigen, vaksin, isoman, dan lain sebagainya. Ciput juga ngalamin.
Kalau anda pernah benar soal pandemi Covid-19 tetapi dibilang salah oleh orang lain tetapi waktu kemudian membuktikan bahwa anda yang benar, boleh tulis komen di bawah. Hehehe... jangan nyampah, bray!

PJJ BIKIN LEBAY, GA BISA SEBLAY




Kegiatan online atau daring baik belajar, bekerja, ataupun beribadah, sudah tidak asing lagi dilakukan walaupun semakin terasa jenuhnya. Yang berasa jenuh tapi bisa berusaha tetep asik boleh komen 😉

01 Maret 2022

CIPUT : PREMAN




Lagi banyak preman berbulu domba yang ketangkep. Casing vigilante atau hero tapi dalemnya villain.
Ada juga berkerah putih yang lagi doyan mengusir orang. Dia yang ngundang, dia juga yang ngusir...
Ada-ada aja kelakuannya...

CIPUT : KIRAIN SULTAN





Banyak yang mengaku Sultan alias orang super kaya, tapi ujung-ujungnya menipu! Bodong!
Hati-hati guys! Miskin boleh, pengenan boleh. Asal jangan bodoh! Hehehe...

10 September 2015

Ramai-Ramai Gagap Online

Masih inget ya, lagunya Saykoji, “…online, online…”, yang pernah ngetop beberapa tahun lalu. Fenomena “serba online” di Indonesia saat ini memang makin terasa marak. Perkembangannya cepat sekali dan luas. Dari semua sektor, mungkin yang paling berpengaruh adalah sektor perdagangan dan jasa. Iklan online dengan berbagai bentuknya kini bisa disampaikan dengan sangat cepat, sangat luas, sangat murah. Selama ada jaringan internet di suatu daerah, maka orang bisa mendapati berbagai tawaran online; TV online, belanja online, jualan online, kuliah online, transaksi perbankan online, ngrumpi online, kenalan dan temanan online, bioskop online, game online, judi online, prostitusi online, dakwah online, khotbah online, petisi online, taxi online, ojek online, dst...

Kecepatan pertumbuhan pengguna internet ini juga ga terlepas dari perkembangan teknologi gadget. Banyaknya gadget murah meriah juga mendorong jumlah pengguna internet. Akses internet semakin gampang sehingga anak balita pun mengerti dan mampu menggunakan internet. Tau-tau kuota internet habis buat main game online atau nonton Youtube. He he he…

Sejalan dengan itu, berbagai aplikasi gadget berbayar dan gratis dengan berbagai inovasi teknologi yang menyertainya pun menjamur. Saking luas dan cepatnya, kitapun ga jarang tergagap-gagap, tergopoh-gopoh mengikutinya. Sebut aja fenomena ojek online. Ojeknya sendiri sudah lama ada. Tapi ketika ini menjadi meluas, ramai (dan terorganisasi atau tersistem) baik pengojek maupun pengguna jasa ojeknya, mereka (pengojek konvensional dan pemerintah), terperangah dan cukup gelagapan dalam merespon. Seakan diserang musuh secara tiba-tiba. Responnya, tentu saja beragam. Ada yang menganalisa dan beradaptasi, ada yang gelagapan panik, lari, menyerang balik, ataupun gagap pasrah menghadapi perubahan besar dan tiba-tiba seperti ini.

Ojek online atau Uber Taxi hanya merupakan 1-2 contoh. Sebelumnya kita terkaget-tergagap akan terungkapnya judi online, prostitusi online, ganja online, kampus online yang berujung ijazah palsu, ujian online, “dakwah” ISIS online, dst… Banyak yang tidak siap dengan dampak terbuka luasnya media online. Banyak juga yang sudah bersiaga dan siap memanfaatkannya, termasuk menyalahgunakannya. Siap ga siap, toh, arus ini tidak akan berhenti bahkan bisa saja bertambah deras.

Hal lain yang masih dan sedang tren adalah ngrumpi online (chatting), medsos semacam Facebook masih jadi primadona, toko jual beli online menjadi pilihan cuci mata (dan belanja) di sela-sela jam kerja kantor atau pas istirahat siang, dan tentunya games online (gamon). Ketika tempat penyewaan PS (Play station) mulai sepi penggemar, gamon justru sebaliknya. Gamon memang mengasyikkan dan bisa membuat lupa waktu. Lupa kerja, lupa belajar, lupa makan, dsb. Banyak tempat penyewaan gamon tetap ramai di jam sekolah. Ketika masuk ke dalam, isinya anak-anak sekolah. Sisi buruk lainnnya, ya bisa membuat kita kecanduan. Dalam beberapa kasus ekstrem, membuat penggunanya kehilangan orientasi antara fantasi dan realitas. Semoga kasus ekstrem ini tidak terjadi di Indonesia (khususnya). Kalau sampai terjadi, akan membuat banyak orang (termasuk orang tua anak penikmat gamon) terperangah, gelagapan, dan tergagap merespon lagi. Banyak orang akan menyalahkan ini-itu, menganalisa hal yang sudah telanjur terjadi, ataupun ramai-ramai mengambil langkah antisipasi yang sudah terlambat.

25 Mei 2012

Komitmen

Apakah anda pernah menonton acara-acara TV seperti Kick Andy!, Oprah Winfrey, Extreme Places To Go Green, dan sejenisnya? Kalau ya, pasti anda pernah melihat ataupun menjumpai dalam hidup anda, orang-orang berkomitmen tinggi. Mereka yang tidak hanya mempunyai mimpi besar, tapi sekaligus berkomitmen dalam menjaga bahkan mewujudkan mimpi itu.

Seorang Anilawati Nurwakhidin rela 'menyusahkan' dirinya demi memegang komitmen untuk menjaga lingkungan hidup dengan mengurangi sampah plastik. Beberapa contoh tindakan 'konyol' yang ia lakukan adalah membeli minuman tanpa sedotan plastik, membawa tas belanja pribadi dari rumah, dan membawa bekal minuman alih-alih beli minuman (dan membuang) gelas atau botol plastik (pantangan ini berlaku bahkan saat ia sedang menghadiri pesta hajatan!)

Komitmen kuat menjaga lingkungan hidup juga dimiliki oleh seorang anak bernama Severn Cullis-Suzuki. Saat ia berusia 9 tahun, ia bersama beberapa temannya mendirikan Enviromental Children's Organization (ECO), sebuah kelompok kecil anak yg mendedikasikan diri untuk belajar dan mengajarkan pada anak-anak lain mengenai masalah lingkungan. Pada usia 12 tahun, pidatonya membungkam para pemimpin dunia, di tengah Konferensi Lingkungan Hidup PBB (Earth Summit) di Rio de Janeiro tahun 1992. 

Lain halnya dengan Anies Baswedan. Komitmennya pada dunia pendidikan Indonesia ia wujud-tularkan kepada para pemuda-pemudi Indonesia lewat program Gerakan Indonesia Mengajar. Melalui program tersebut, ia menantang orang muda negeri ini untuk terjun mengajar para tunas bangsa di pelosok-pelosok tanah air. Mereka yang terpilih adalah yang berkomitmen kuat untuk terjun, bergelut dengan resiko ketidakpastian, ketidakmapanan, ketidakamanan, demi menjaga semangat dan mimpi anak-anak negeri ini. Demi memenuhi hak pendidikan anak-anak di seluruh pelosok tanah air. Tanpa pamrih.

Komitmen jujur dan tulus bukan berarti tanpa halangan. Apalagi di jaman sekarang, jaman di mana tanpa sungkan, manusia menuntut manusia lain untuk menyimpang dari kejujuran dan ketulusan, seperti dialami bocah Muhammad Abrari Pulungan ataupun Nur Hidayatusholihah yang akrab disapa Nunung, seorang siswa SMU Muhammadiyah 1 Kalirejo, Lampung Tengah, yang menolak menggunakan kunci jawaban yang diberikan gurunya 1 hari sebelum Ujian Nasional. Nunung bersikeras tetap jujur meski konsekwensinya, ia harus berkali-kali gagal lulus Ujian Nasional. Sedangkan konsekwensi dari komitmen jujur bocah Abrar adalah dikeluarkan dari sekolah serta dijauhi oleh para guru dan teman-temannya.

Komitmen sebagaimana halnya agama, adalah sakral. Semakin tinggi nilai atau tanggung jawab dari komitmen itu, semakin sakral ia. Menjaga komitmen berarti menjaga keyakinan kita. Menjaga janji kita. Bagaimana kita menjaga keyakinan dan janji itu sekuat tenaga, sepenuh hati, segenap jiwa raga. Itulah yang membuatnya sakral. Dan jika kita meninggikan komitmen, ia juga akan meninggikan kita.

Kesakralan komitmen serta kesungguhan dan keikhlasan dalam menjaganya, akan membantu kita menuju kesejatian sebagai manusia yang diciptakan secitra dengan Dia. Karena Dia, pencipta kita, tidak pernah melanggar komitmennya sendiri.


Andreas & Petrus

30 April 2012

CIPUT : KAOS TRENDY

Masyarakat biasanya mengejar merchandise berbentuk atau bergambar ikon-ikon baru yang sedang trendy (atau sengaja memancing trend). Yang paling laris biasanya kaos, seperti yang dipakai si Ciput... kaos partai. He he he...
 

25 April 2012

CIPUT : SUBSIDI

Ciput, si balita cadel kembali tampil buat anda dengan ide konyol tapi cemerlang, khas anak-anak. Hmm... kali ini apalagi ya, ulahnya? kita simak aja yuuk...


Pernah terjadi di republik ini ketika berbagai macam subsidi digelontorkan pemerintah untuk menyejahterakan rakyat. Walaupun upaya itu tidak berhasil dan subsidi justru dikorupsi.

24 April 2012

CIPUT : GESER DONG

Isu naiknya harga BBM alias Bahan Bakar Minyak memicu kenaikan harga-harga barang dan jasa. Ini tetap terjadi walaupun BBM (sementara) batal naik. Akibat yang dirasakan Ciput di rumah, antara lain papa-mamanya jadi ribut, he he he... Tapi bukan Ciput namanya kalau ga bisa tetap enjoy.


21 April 2012

Men After Women

Mengapa hampir di seluruh dunia menyetujui pandangan bahwa wanita lebih rendah derajatnya dibanding pria? Bahwa wanita lebih lemah dan pelayan kaum pria? Wanita 'hanya' dianggap pelengkap pria. Mengapa? Apakah alasannya bisa jadi lebih jauh daripada; karena wanita lebih lemah (secara fisik) dan lebih sering mengeluarkan air mata? Apakah karena diceritakan bahwa pada awal mula penciptaan, wanita diciptakan setelah pria sehingga wanita (bisa dan lalu) dianggap lebih rendah daripada pria?

Apakah tidak pernah ada yang menggugat bahwa mungkin sejarah penciptaan manusia tidak seperti itu. Bahwa sesungguhnya Adam (pria) diciptakan setelah Eva/Hawa (wanita). Jika benar demikian, maka bukan tidak mungkin bahwa di kemudian hari wanita dipercaya lebih superior dari pria. bahwa kaum Adam 'hanyalah' pelengkap kaum Hawa yang diciptakan lebih dulu.

Atau... mungkin sebenarnya pria dan wanita diciptakan bersamaan? Langsung keduanya. Tidak ada yang lebih dulu dan tidak ada yang kemudian. Sejak awal, manusia diciptakan bersamaan dan berpasangan sebagai tanda bahwa mereka selayaknya demikian (hidup sederajat) untuk saling membantu dan melengkapi hidup satu sama lain. Bahwa yang satu tidak lebih penting ataupun superior daripada yang lain.

Mustahilkah bahwa sejarah penciptaan manusia sesungguhnya seperti itu? Apakah anda mau percaya dan terima, andai kenyataannya demikian?

(sebuah pikiran liar yang ditangkap di tengah malam yang panas)



Andreas & Petrus


30 Juli 2011

CIPUT : Harry Potter

Odong-odong, semacam kereta mainan anak keliling, makin populer di berbagai daerah perkotaan. Makin beragam pula bentuknya. Tapi, model odong-odong seperti yang ditunggangi Ciput dan kawan-kawannya, belum ada duanya loh... he he he... Genjot teruusss....

ciput, stripe comic, komik strip, jalahati, harry potter, odong odong, hiburan anak, carousel

25 Juli 2011

CIPUT : Escapologist

Escapologist mempunyai arti seseorang (penghibur, pesulap) yang memiliki pengalaman & ketrampilan dalam seni meloloskan diri, misalnya meloloskan diri dari ikatan tali, borgol, kerangkeng, dan lain-lain. Salah satu pesulap terkenal beraliran escapologist adalah Master Harry Houdini (1874-1926) dari Amerika. Namun, tahukah anda bahwa Escapologist terbanyak berasal dari negara kita? Ciput aja tahu. He he he...

ciput, stripe comic, komik strip, eskapologist, escape artist, escapology, harry houdini, atraksi sulap, macam macam sulap, seni sulap

20 Juli 2011

CIPUT : Pusing

Keluarga Ciput sedang pusing. Masing-masing pusing memikirkan sesuatu. Apa lagi sih yang mereka pusingkan? Simak ceritanya...

ciput, stripe comic, komik strip, susu beracun, bakteri susu, BPOM, penelitian IPB, susu kaleng, harga sembako, harga naik, sekolah mahal, biaya sekolah, harga cabai, harga susu kaleng, harga telur daging ayam, pusing kepala, mencla mencle

11 April 2011

ASEREJE VS DANGDUT

Masih ingat demam Asereje; lagu dan gerak seragam dari trio Las Ketchup asal Spanyol yang tidak hanya booming di Indonesia tapi juga dunia? Joget Asereje mendadak digoyang oleh jutaan orang tanpa pandang usia dan bulu! Asereje menjadi lagu wajib, goyangnya menjadi goyang wajib, sampai dibuat kontes Asereje di mana-mana. Pokoknya dibuat macam-macamlah.

Sebelum dan sesudah era Asereje, orang mengenal goyang atau tarian Flash Dance yang lentur seperti balerina sekaligus energik, Break Dance yang patah-patah, Macarena yang bergetar dan panas, Pulse yang sederhana, ataupun tari klasik-latin yang menjadi booming karena penyanyi Ricky Martin; Salsa. Seperti halnya goyang Asereje, semua tarian ini bisa dilakukan sendiri ataupun bersama-sama. Bedanya, Asereje tidak variatif. Goyang dan lagunya, ya, cuma itu-itu saja.

Di Indonesia sendiri sempat booming tarian yang asik sekali bila dilakukan massal, yaitu Sajojo dan Poco-Poco. Gerakannya walaupun sederhana dan cenderung monoton namun iringan musiknya yang nge-beat asik, sanggup memaksa kita bergoyang terus.

Sebenarnya ada satu lagi goyang atau tarian yang bila dipelihara atau dikelola dengan baik, bisa menjadi salah satu kekayaan seni bangsa. Bukan... Bukan Hip Hop yang sedang tren saat ini, tapi Goyang Dangdut! Haa!!

Musik dan goyang dangdut memiliki sejarah panjang di Indonesia. Sempat -tapi mungkin masih- dicap musik kampungan karena mayoritas penggemarnya masyarakat berekonomi rendah. Goyangnya juga itu-itu saja bahkan terkesan 'jorok' -tentu menurut ukuran orang Timur (= baca Indonesia). Goyang 2 jempol tangan, kadang sambil memutar-mutar lengan dan kaki bergerak maju mundur, tanpa disadari menjadi goyang massal abadi. Filosofinya sederhana; Yang penting goyang, yang penting senang!

Bang Haji Oma boleh ngotot bahwa dialah perintis dan pejuang musik dangdut hingga berwujud dan berada di level setinggi sekarang. Menurut saya, Musik Bang Haji mungkin sudah berjuang lama tapi Goyang Ngebor Inul, di saat yang tepat, ikut memberikan kontribusi yang luar biasa untuk mengangkat 'derajat' Dangdut. Terlepas dari kontroversi yang lahir dari goyangannya, Inul berhasil mendongkrak popularitas Dangdut hingga level 'kelas atas'. Penggemar dangdut meluas hingga golongan menengah ke atas bahkan ke mancanegara. Goyang Ngebor diadaptasi & menjadi inspirasi lahirnya Goyang Ngecor, Goyang Patah-Patah, Goyang Vibrator, dan goyang-goyang unik lainnya. Bukan tidak mungkin jika dalam waktu dekat ini ada yang mengklaim pencipta Goyang Gempa atau Goyang Tsunami!

Musikalitas Dangdut pun terdorong maju. Ragamnya tidak melulu Dangdut murni, Dangdut Pop, atau Dangdut campursari. Jangan heran kalau saat ini menjumpai Dangdut campur Jazz, Dangdut campur Rap, Dangdut campur R&B, Dangdut campur Metal, Dangdut campur Disko, dsb.
Lalu, siapa pemenang antara Asereje VS Dangdut? Ya, Dangdutlah. Bukankah, Dangdut is the music of my country...

Saya sendiri bukan penggemar Dangdut plus tidak pandai bergoyang. Mungkin itu sebabnya hanya satu goyang massal yang menjadi favorit saya; Senam Kesegaran Jasmani alias SKJ'88! ^_^



Andreas & Petrus

07 April 2011

22 Maret 2011

WADAH TUHAN

Hal apa yang disebut sebagai kesamaan dalam perbedaan agama? Jawabnya adalah kemanusiaan. Siapapun bebas menyangkal hal ini seiring dengan kebutuhan mendesak perlunya tindakan nyata mengatasi berbagai tragedi kemanusiaan dewasa ini.

Agama samawi itu berusaha “memanusiakan” manusia. Memulihkan harkat dan martabat hidup, meski kenyataannya tidak begitu. Sebagai lembaga agama masih diperlukan (Kalau kubilang nggak diperlukan lagi, nanti banyak orang akan marah… he he he he). Sebagai kekuatan moral inti agama adalah kemanusiaan. Kembalinya citra Allah. Itulah maksudnya.

Akankah tiba saatnya orang beragama tidak diukur berdasarkan acara ritual keagamaan, KTP dan ibadah semu sedalam kulit, tapi bertumpu sejauh mana ia (manusia itu) menampilkan citra sang penciptanya?

Tentu saja tak perlu bikin agama baru, karena dah kebanyakan… he he he he toh dunia dan kehidupan tak lebih baik. Tragedi akan terulang meski tak diharapkan..
Apakah akan muncul semangat baru memanusiakan manusia?

Kemunafikan begitu membosankan. Dunia menanti hadirnya orang-orang baik, bukan menunggu datangnya orang-orang beragama. Siapa rindu mencapai-masa-masa dimana kemanusiaan jadi spiritual baru semua agama tanpa kehilangan kesetiaan perorangan atau kelompok pada agama masing-masing? Siapa mau mengharapkan hal itu?

Adakah orang-orang yang jenuh dan kecewa karena Tuhan yang dikotak-kotakkan oleh manusia sejak dulu? Akankah kita bersatu memulihkan kemanusiaan ini? Tentu saja bukan sekedar membuat “kotak” baru wadah Tuhan….
Mungkinkah itu? Tanyakan pada Bob Dylan dan Ebiet G Ade

(Tulisan ini dibuat tahun 2002)

Andreas & Petrus