Tampilkan postingan dengan label in memoriam. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label in memoriam. Tampilkan semua postingan

17 April 2023

Tangisan Musim Semi


>>> Dukung JALAHATI untuk membuat terus karya-karya berkualitas dengan membaca dan berdonasi suka-suka melalui https://karyakarsa.com/jalahati. Gamsahamnida <<<


"Ibu, Ayah, kapalnya semakin miring... Aku rindu kalian."
"Mereka perintahkan kami untuk tetap di tempat. Dan tak ada pengumuman apa-apa lagi."
"Jangan khawatir (ayah, ibu). Aku mengenakan jaket pelampung dan berpegangan erat. Kami semua masih bersama-sama di sini."
"Kapalnya semakin miring! Aku rindu ibu dan ayah. Kapal terus berputar terbalik."

*****

Pada 16 April 2014, pagi hari di awal musim semi, terjadi peristiwa mengenaskan di Laut Kuning, wilayah Korea Selatan. Sebuah kapal feri yang membawa ratusan siswa-siswi SMA untuk berlibur, mengalami musibah dan tenggelam. Tragedi terbesarnya bukanlah kapal yang yang tenggelam tadi melainkan diabaikannya keselamatan para penumpang oleh mereka yang justru seharusnya melindungi para penumpang yang kebanyakan masih usia belia.

Artikel ini menjadi monumen kami untuk mengenang para korban dalam tragedi kapal Sewol dan sekaligus mengingatkan akan masih abainya pihak berwenang untuk bertindak dan membuat undang-undang yang menjamin keselamatan anak-anak, termasuk di negeri ini.

Baca kisah selengkapnya di Karyakarsa.com/jalahati




19 Juni 2015

ANGELINE

Saya ngga bisa tidur. Benak saya masih terganggu, membayangkan derita yang harus dialami Angeline, bocah perempuan yang masih berusia 8 tahun saat dikabarkan telah meninggal. Angeline diabaikan, tersia-sia, disiksa, dibully jasmani dan rohaninya, dilecehkan secara seksual, dan dibunuh entah secara sengaja atau tidak. Saat ini pelakunya masih diselidiki tapi sudah ada yang disangkakan. Penyelidikannya sudah berjalan sebulan lebih sejak Angeline diberitakan hilang pada 16 Mei 2015. Terlalu lama.

Kasus pelecehan (seksual) terhadap anak-anak, kekerasan terhadap anak, memang masih marak terjadi (dan masih ga jelas serta memuaskan perlakuan hukumnya) di negara ini. Namun apa yang menimpa Angeline, adalah yang paling memilukan saya. Biadab. Penyiksaan yang dialami Angeline mengingatkan saya pada film "Pengkhianatan G30 S/PKI". Sungguh keji.

Kasus Angeline menjadi luka kita semua. Mungkin juga menjadi trauma kita semua. Namun harus menjadi pelajaran buat kita semua. Bahwasanya negeri ini belum aman bagi kebanyakan anak-anak. Bahkan di saat mereka berada di lingkup (yang seharusnya) paling aman sekalipun. Di saat 'oknum' wakil-wakil rakyat minta diperluas dan dipernyaman istananya, lingkup aman & nyaman anak-anak justru makin sempit. Ketika mereka teriak ramai-ramai menuntut dana aspirasi milyaran hingga trilyunan rupiah, toh aspirasi anak-anak (dan rakyat yang mereka wakili) tetap terabaikan. Kalian duduk dan berwenang membuat undang-undang. Apa undang-undang perlindungan hukum bagi anak-anak, sudah kalian perbaiki lagi? Apa kalian 'teriak' supaya pelaku kekerasan termasuk pelecehan (seksual) terhadap anak mendapat hukuman seberat-beratnya? NO!! F**k you all! Sakitnya tuh di sini..

Deddy Corbuzier, lewat akun Youtubenya, menginginkan hukuman mati buat (para) pelaku penyiksaan dan pembunuhan Angeline. Kalaupun mereka dipenjara (seberat-beratnya), setelah bebas, ia tantang untuk menemui dia. Dia berjanji akan memberi pelajaran tentang artinya rasa sakit. Dengan kata lain, ga ada ampun buat pelakunya.

Ange. Ndhuk. Saya yakin kamu sudah bahagia di surga. Dan mungkin kamu ga mau pusingin apa yang sudah menimpa kamu. Kamu cuma ingin supaya ga ada Angeline-Angeline lain di kemudian hari. Tidak apa-apa. Itu memang bukan tugas kamu. Itu tugas kami untuk memastikan tidak ada Angeline lainnya, dan tidak ada pelaku kekerasan dan pelecehan yang selamat. Biarlah kamu tenang di surga.
Selamat jalan, Ange...

11 Januari 2013

I M A G I N E


 
Tahun 1970 kelompok musik legendaries asal Inggris The Beatles bubar. Setahun kemudian pentolan band ini, John Lennon merilis tembak cantik Imagine dan jadi hit seluruh dunia, berkumandang hingga saat ini. Tak terhitung yang suka lagu ini. Irama lagu ini sederhana dan unik, mudah menancap di benak pendengar, para  kritikus musik dunia menggambarkan lagu ini sebagai karya Lennon yg pantas disebut sebagai  Beethoven abad 20,  tapi syairnya tidak sederhana… sangat sastra Inggris dan menimbulkan aneka tafsir. Karna tafsir itu sifatnya bebas dan nggak ada sanksi ya sah-sah saja dilakukan seenak perutmu dan perutku

Imagine there’s no heaven
It easy if you try
No hell below us
Above us only sky
Imagine all the people
Living for today

(andaikan tak ada surga, mudah dibayangkan, tak ada neraka di bawah kita, di atas kita hanyalah langit. Andaikan setiap orang hidup untuk hari ini)

Banyak tuduhan dilontarkan pada The Beatles bahwa mereka itu anti agama, walaupun lagu ini tidak untuk menyangkal tuduhan tersebut, tapi gaya seni yang jenius melahirkan ungkapan paradoksal bait pertama lagu ini. Kalau kalimatnya “andaikan ada surga,” maka diartikan surga sebagai khayalan belaka,tapi karma kalimat “andaikan tak ada surga,” maka justru lagu ini menyindir dan menggambarkan bahwa kebanyakan orang percaya adanya surga (dan neraka) apapun pemahaman atau anggapan tentang surga dan neraka itu. Inilah gaya seni Lennon yang diungkapkan melalui lagunya yang paradok. Juga ironis bahwa surga adalah iming2 kebahagiaan dan neraka adalah teror ketakutan .


Imagine there’s no countries
It isn’t hard to do
Nothing to kill or die for
And no religion too
Imagine all the people
Living life in peace

(andaikan tak ada negara, tidak sulit membayangkan, tak ada pembunuhan  atau mati demi negara dan agama. andaikan setiap orang hidup dalam kedamaian)

Kalimat “andaikan tak ada negara” menuai banyak kecaman. Lennon dianggap provokator anti pemerintah dan negara!  Yang paling parah adalah kalimat “no religion too (tak ada agama juga)” dianggap sebagai sikap Lennon yang anti agama…Mereka yang tergila-gila sama agama pada kebakaran jenggot (termasuk mereka yang tak ber jenggot sekalipun) dengar ungkapan lagu ini   walaaaah paraaaah    “No religion too” dengan “No religion to” itu beda.. “No religion too” artinya kalimat ini sambungan dari kalimat sebelumnya : NOTHING TO KILL OR DIE FOR AND NO RELIGION TOO… tak ada pembunuhan atau mati demi (country) negara. Dan agama… kalimat “no religion too” jelas2 tidak terpisah dari kontek bait kedua bahkan kontek keseluruhan lagu ini, karena lagu punya phrase, aturan seni tertentu dan khas.
Kedengarannya memang dalam lagu itu “no religion too” seolah kalimat terpisah. Dan juga memang seperti sindiran kenapa agama tak bisa menjamin perdamaian dan cegah perang. Malah agama sering jadi alasan terjadinya perang. Agama mencabut rasa damai, di mana agama hadir, di situ kearifan local dibunuh  Publik memang banyak salah paham. Itu bisa dimengerti, waktu Lennon bilang bahwa Beatles lebih tenar dari Yesus Kristus, publik menafsirakan “lebih tenar” sebagai “lebih baik” lalu public ngamuk  ha ha ha

You may say I am a dreamer
But I’m not the only one
I hope someday you’ll join us
And the world will be (as) one

(kamu boleh anggap aku seorang pemimpi, tapi aku bukan satu-satunya pemimpi, kuharap suatu hari kau akan bergabung dengan kami dan dunia bakal bersatu)

Walaupun gagasan refren lagu ini utopia alias mustahil, tapi lagunya enak di dengar koq… nggak mungkinlah dunia bersatu . ini khayalan para pemimpi untung mimpi belum dilarang

Imagine no possession
I wonder if you can
No need for greed a hunger
A brotherhood of man
Imagine all the people
Sharing all the world 

(andaikan tak ada hak milik, aku takjub bila kau sanggup membayangkan. Tak perlu ada keserakahan dan kelaparan, yang ada persaudaraan antar manusia. Andaikan setiap orang dalam kebersamaan menikmati dunia)

Kalimat  “no possession” menghasilkan banyak  kecaman.. Lennon dicap sebagai komunis!   Dalam sebuah konferensi pers Lennon penuh canda dan  tawa menjawab : Kami (Beatles) nggak mungkin komunis.. Kami menghasilkan banyak sekali uang (bahkan devisa negara) jadi pastinya kami kapitalis tulen… .!” he he he he he

Nah, para pembaca yang (saya andaikan) budiman dan terhormat, demikian tafsir yang seenak perut saya sendiri, Anda juga bebas menafsirkan seenak perutmu sendiri ha ha ha Toh tafsiran itu bebas dan nggak ada sangsinya

Yang jelas lagu ini  indah dan enak dnyanyikan maupun didengar. Saya suka versi aslinya tahun 1971 (yang belum diaransemen ulang oleh penyanyi2 lain). Versi itu aransemen dan rekamannya tidak akan pernah ketinggalan jaman. Dari dulu sampai kiamat nanti,  dengan catatan kalau kiamat jadi dating lho…..

Dengerin aja lagunya, kalau nggak suka ya nggak pa pa Imagine sudah jadi tembang klasik








14 Mei 2011

KERUSUHAN MEI 1998 dan BUNGA MAWAR

Ini adalah pembunuhan massal berencana! Di negeri yang Pancasilais dan sok paling religius. Pembunuhan itu kejahatan besar dan lebih besar bila itu direncanakan, massal lagi… kebiadaban tingkat tinggi, apalagi ditambah pasal-pasal tambahan : penganiayaan, pemerkosaan, pengrusakan, perampokan, pencurian fitnah, penyangkalan, pelenyapan bukti kejahatan, kebohongan publik…. Dan lain-lain

Menuliskan hal ini sungguh tak mudah buat saya. Tapi saya harus menuliskannya meski tak bisa mewakili seluruh amarah, dendam, luka atau tak juga bisa menguak fakta yang gelap. Ibaratnya mencari jarum dalam jerami di ruang gelap gulita. Data sungguh sulit dicari, begitu peka dan rawan kasus ini, maka saya hanya bisa kutip rangkaian berita pada saat itu sebagai acuan. Saya ambil dari wikipedia dan Kompas.com Saya menulis hal ini untuk ingatkan bahwa keadilan telah lama hilang.

Kerusuhan Mei 1998 adalah kerusuhan yang terjadi di Indonesia pada 13 Mei - 15 Mei 1998, khususnya di ibu kota Jakarta namun juga terjadi di beberapa daerah lain. Kerusuhan ini diawali oleh krisis finansial Asia dan dipicu oleh tragedi Trisakti.

Tragedi Trisakti adalah peristiwa penembakan (saya lebbih suka menyebutnya sebagai pembantaian), pada 12 Mei 1998, terhadap mahasiswa pada saat demonstrasi menuntut Soeharto turun dari jabatannya.

Ekonomi Indonesia mulai goyah pada awal 1998, yang terpengaruh oleh krisis finansial Asia. Mahasiswa pun melakukan aksi demonstrasi besar-besaran ke gedung DPR/MPR, termasuk mahasiswa Universitas Trisakti.

Mereka melakukan aksi damai dari kampus Trisakti menuju gedung DPR/MPR pada pukul 12.30. Namun aksi mereka dihambat oleh blokade dari Polri--militer datang kemudian. Terjadilah penembakan di kampus. Kejadian ini menewaskan enam mahasiswa Universitas Trisakti di Jakarta, Indonesia serta puluhan lainnya luka.

Enam mahasiswa Universitas Trisakti, Jakarta, tewas terkena peluru tajam yang ditembakkan aparat keamanan sewaktu terjadi aksi keprihatinan ribuan mahasiswa yang berlangsung di kampus Universitas Trisakti, Grogol, Jakarta Barat, Selasa (12/5). Keenam mahasiswa itu tertembak sewaktu berada di dalam kampus oleh berondongan peluru yang diduga ditembakkan oleh aparat yang berada di jalan layang Grogol (Grogol fly over). Puluhan mahasiswa lainnya menderita luka-luka berat dan ringan.Nama para korban adalah Elang Mulia Lesmana (Fakultas Arsitektur, angkatan 1996), Alan Mulyadi (Fakultas Ekonomi, angkatan 96), Heri Heriyanto (Fakultas Teknik Industri Jurusan Mesin, angkatan 95) luka tembak di punggung, Hendriawan (Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen, angkatan 96) luka tembak di pinggang, Vero (Fakultas Ekonomi, angkatan 96), dan Hafidi Alifidin (Fakultas Teknik Sipil, angkatan 95) luka tembak di kepala.

Setelah itu massa yang bersimpati pada perjuangan mahasiswa mulai marah dan siap memuntahkan amarah pada tentara atau aparat negara. Aniaya terhadap mahasiswa adalah pemicu energi massa yang cenderung meluas. Logikanya rakyat akan menggempur orde baru dan seluruh instrumennya. Tapi semua itu dibelokkan. Ada pengalihan (divert). Massa jadi marah pada etnis China. Jadi tak masuk akal tapi benar-benar terjadi. Pecah kerusuhan!

Koq bisa ya?!

Pada kerusuhan ini banyak toko-toko dan perusahaan-perusahaan dihancurkan oleh amuk massa — terutama milik warga Indonesia keturunan Tionghoa.. Konsentrasi kerusuhan terbesar terjadi di Jakarta, Bandung, dan Surakarta. Terdapat ratusan wanita keturunan Tionghoa yang diperkosa dan mengalami pelecehan seksual dalam kerusuhan tersebut.. Sebagian bahkan diperkosa beramai-ramai, dianiaya secara sadis, kemudian dibunuh. Dalam kerusuhan tersebut, banyak warga Indonesia keturunan Tionghoa yang meninggalkan Indonesia. Tak hanya itu, seorang aktivis relawan kemanusiaan yang bergerak di bawah Romo Sandyawan, bernama Ita Martadinata Haryono, yang masih seorang siswi SMU berusia 18 tahun, juga diperkosa, disiksa, dan dibunuh karena aktivitasnya. Ini menjadi suatu indikasi bahwa kasus pemerkosaan dalam Kerusuhan ini digerakkan secara sistematis, tak hanya sporadis. Ini disengaja. Ini direncanakan

Amuk massa ini membuat para pemilik toko di kedua kota tersebut ketakutan dan menulisi muka toko mereka dengan tulisan "Milik pribumi" atau "Pro-reformasi". Peristiwa ini mirip dengan Kristallnacht di Jerman pada tanggal 9 November 1938 yang menjadi titik awal penganiayaan terhadap orang-orang Yahudi dan berpuncak pada pembunuhan massal atas mereka di hampir seluruh benua Eropa oleh pemerintahan Jerman Nazi.
Tidak lama setelah kejadian berakhir dibentuklah Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) untuk menyelidiki masalah ini. TGPF ini mengeluarkan sebuah laporan yang dikenal dengan "Laporan TGPF"

Mengenai pelaku provokasi, pembakaran, penganiayaan, dan pelecehan seksual, TGPF menemukan bahwa terdapat sejumlah oknum yang berdasar penampilannya diduga berlatarbelakang militer. Mereka seperti kesetanan, entah dibawah pengaruh apa, memperkosa dan membunuh, terus melenyapkan jenazah korban sebagai modus penghapusan jejak

Sampai bertahun-tahun berikutnya Pemerintah Indonesia belum mengambil tindakan apapun terhadap nama-nama besar yang dianggap provokator kerusuhan Mei 1998. Bahkan pemerintah mengeluarkan pernyataan berkontradiksi dengan fakta yang sebenarnya yang terjadi dengan mengatakan sama sekali tidak ada pemerkosaan massal terhadap wanita keturunan Tionghoa disebabkan tidak ada bukti-bukti konkret tentang pemerkosaan tersebut.

Sebab dan alasan kerusuhan ini masih banyak diliputi ketidakjelasan dan kontroversi sampai hari ini. Namun demikian umumnya orang setuju bahwa peristiwa ini merupakan sebuah lembaran hitam sejarah Indonesia, sementara beberapa pihak, terutama pihak Tionghoa, berpendapat ini merupakan tindakan pembasmian terhadap orang Tionghoa

Kesimpulannya memang jauh dari memuaskan, yang jelas iblis ikut bermain. Ini ada dalangnya, dilakukan kelompok dengan tujuan politis, punya akses dan jaringan luas. daya hasut tinggi, punya kemampuan mengkondisikan situasi. Seorang dukun bahkan mengaku terlibat diminta membantu dengan kuasa gelap untuk membuat massa beringas. Meski tidak usah menyebut siapa oknum atau lembaganya kita paham gaya atau cirri-cii pelaku.
Kita bukan makhluk bodoh. Kita menunggu tersangka jadi terdakwa dan akhirnya dipidana.

Mungkinkah itu?


Mungkinkah itu? 


Andreas & Petrus 

30 April 2010

Crossing Over

Dalam sebuah acara kontes penyanyi idola di sebuah stasiun tv swasta, seorang juri mengomentari penampilan salah satu kontestan dan menyatakan kekagumannya pada keberanian si kontestan, dalam berimprovisasi dan mengambil resiko dengan membawakan sebuah lagu yang memiliki tingkat kesulitan teknik cukup tinggi. Meskipun lagu tersebut bukan jenis yang biasa si kontestan nyanyikan, tapi pada malam itu, ia memberanikan diri dan berhasil membawakannya dengan baik. Para juri salut. Si kontestan bangga. Penonton puas.

131 tahun yang lalu, di Jepara, Jawa Tengah, lahir seorang wanita pemberani yang mencoba keluar dari tradisi budaya masyarakatnya yang justru memenjarakan hak kaum perempuan. Menurutnya perempuan seharusnya merdeka dan memiliki hak yang setara dengan kaum lelaki, termasuk hak untuk belajar dan menuntut ilmu. Pemikiran, ide dan cita-citanya sangat maju dibanding perempuan lain di masanya, mampu menembus "penjara" yang mengungkungnya. Bahwasanya gugatan atas haknya sebagai perempuan merdeka menjadikan Raden Ajeng Kartini, pahlawan dan pelopor emansipasi wanita di Indonesia.

Saat Perang Dunia II berkecamuk, KGB (dinas intelejen Rusia), membunuh tak kurang 20.000 elite Politik Polandia sebagai langkah antisipasi bangkitnya Polandia, sehingga tetap berada di bawah Uni Soviet. Lalu Nazi dijadikan kambing hitam.

Beberapa waktu lalu Perdana Menteri Rusia Vladimir Vladimirovich Putin, mantan pejabat teras KGB, membuka kasus ini dan mengakui bahwa pembunuhan di Katyn, Rusia, dilakukan oleh KGB. Langkah berani Rusia tersebut, menjadi dasar proses politik bernama rekonsiliasi. Dari sinilah dibangun bentuk politik baru yaitu politik yang bersatu dengan moral. Politik Rekonsiliasi.
Tragedi yang baru terjadi, yaitu jatuhnya pesawat Tupolev di Smolens, Rusia, yang membawa Presiden Polandia, Lech Aleksander KaczyƄski dan rombongan dalam perjalanan meresmikan tugu peringatan pembantaian Katyn, membawa duka yang mendalam tidak hanya bagi Polandia & Rusia, tapi juga dunia. Namun duka itu pula yang melipatgandakan semangat politik rekonsiliasi yang sedang dibangun. Untuk lebih lengkapnya, silakan baca sebuah artikel menarik berjudul "Polandia Berduka, Polandia Bangkit" yang ditulis oleh Emmanuel Subangun untuk koran Kompas.

Saya coba menarik benang merah dari ketiga kisah di atas: suatu keberanian melintasi batas yang berbuah kemuliaan. Apa yang telah dibuat si kontestan idol, RA. Kartini, serta Polandia-Rusia, merupakan suatu contoh langkah kongkrit melintasi batas, crossing over, yang luar biasa. Butuh keberanian bahkan tekad namun juga kerendahan hati untuk melakukannya, yaitu membalik kemustahilan menjadi mungkin, bahkan... BISA. Melintasi batas ketakutan, ragu, rendah diri, kesombongan, kekuasaan, intimidasi, pandangan umum, budaya, agama, istitusi, politik, bahkan dosa masa lalu.

Tanpa melintasi batas, takkan ada maaf, pengampunan ataupun rekonsiliasi. Takkan ada bohlam listrik atau roket. Takkan ada Jerman bersatu. Takkan ada Sang Saka Merah Putih. Takkan ada kemajuan sejati. Hanya tanggung. Tanggung dalam memberantas korupsi, tanggung dalam memajukan dunia pendidikan, tanggung dalam menyejahterakan rakyat. Ya, hanya tanggung.

Untuk melintas batas, kita memang membutuhkan Tuhan. Tapi, kita "tidak butuh" Tuhan untuk berani dan rendah hati. Mengapa? Karena Tuhan sudah memberikan kedua hal itu (plus apapun yang kita butuhkan), sejak kita lahir. Tuhan sudah memberikan kuncinya. Kunci untuk survive. Kita tidak butuh Tuhan untuk memasukkan dan memutar kunci, karena Ia ingin kita sendiri yang melepas keberanian dan melakukan tugas itu. Dan setelah pintu terbuka, kita harus rendah hati dan membiarkan selanjutnya Tuhan yang bekerja menurut rencana-Nya.

Jika kamu belum berani melintasi batas, jangan berhenti dulu apalagi menyerah. Bermimpilah. Mimpikan sebuah keluarga idaman, atau jalan-jalan yang lengang dan aman. Negara yang bebas korupsi (walaupun mungkin tidak bebas prostitusi), atau suatu dunia yang damai tanpa perang dan kelaparan. Lalu genggamlah mimpimu dan beranikan dirimu. Mari melintasi batas. 




Andreas & Petrus

07 Februari 2010

Putra Flores Yang Membanggakan

Fransiscus Xaverius Seda atau yang lebih dikenal dengan Frans Seda memang genap 40 hari berpulang, namun sikap, pemikiran, dan kesederhanaan hidup beliau layak menjadi inspirasi dan teladan bagi orang banyak. Kejujuran dan integritasnya bagi kemajuan bangsa ini harus kita teruskan. Selamat jalan, Om Frans...

frans seda, FX Seda, san diego hills

30 Januari 2010

Mengenang Gus Dur

Satu bulan kepergian mantan Presiden RI ke-4, KH. Abdurahman Wahid alias Gus Dur. Silakan akses web-nya untuk mengetahui lebih banyak sosok, opini, pemikiran, dan guyonan tokoh besar RI ini. Selamat jalan, Gus...

gus dur, abdurrahman wahid, presiden RI, bapak bangsa

22 September 2009

Puzzle Yang Tak Selesai

Suatu hari aku bermimpi. Dalam mimpi, di depanku ada sebuah puzzle sederhana yang tak bisa kuselesaikan. Setiap aku mengambil sekeping puzzle untuk kupasangkan di tempatnya, keping itu seketika berubah bentuk. Aku ambil keping bulat. Ketika akan dipasangkan, ia berubah menjadi oval. Aku coba lagi mengambil sebentuk segi empat. Lagi-lagi, ia berubah rupa sehingga rasanya mustahil aku menyelesaikan puzzle tersebut. Aku terus mencoba namun gagal terus.
Aku begitu putus asa hingga akhirnya menyerah dan membiarkan saja keping-keping puzzlenya terserak. Lalu, perasaan kalah membuatku terbangun. Lesu. Tak kuingat lagi detil mimpi itu. Hanya jejak misterinya yang masih kucium. Di alam sadarku, aku menggigil ketakutan. Menyadari...bahwa diriku tak utuh lagi.

tragedi WTC 9/11
9/11, World Trade Center 9/11, World Trade Center

9/11, World Trade Center 9/11, World Trade Center

9/11, World Trade Center 9/11, World Trade Center

9/11, World Trade Center tragedi, bom

tragedi bom Bali & Jakarta
tragedi, bom tragedi, bom

Bencana Tsunami Aceh
bencana, tsunami bencana, tsunami

sumber: World Trade Center Health Registry
foto tragedi 9/11: James Nachtwey for TIME


(pToe!)

21 September 2009

Trauma

Di tengah kebingungan mau menulis apa, saya teringat satu peristiwa tragis dunia di bulan ini, 8 tahun lalu. New York, 11 September 2001, Selasa pagi. Satu kejap peristiwa yang membuat dunia terhenyak dan menderita trauma panjang bahkan bagi mereka yang tidak menjadi korban secara langsung. Penderitaan secara fisik mungkin terbilang. Penderitaan mental & kejiwaan, jauh lebih dahsyat. Data hasil survey kesehatan dari 46.000 orang lebih di tahun 2003-2004 menunjukkan 'hanya' 14% yang mengalami gangguan kesehatan terkait trauma tadi. Gangguan tadi antara lain bisa berupa asma, susah tidur, phobia, atau mendadak stress tanpa alasan yang jelas. 3 tahun sesudahnya, hasil survey mengatakan, penderita gangguan k esehatan terkait trauma 9/11 meningkat menjadi 19%! Setengah dari penderita mengatakan mereka tidak menjalani perawatan khusus di tahun-tahun sebelumnya. Pada 26 Desember 2004 lalu, Aceh dan sekitarnya luluh lantak oleh tsunami yang terjadi akibat gempa dahsyat berkekuatan 8.9 Skala Richter (SR) di Samudra Hindia, lepas pantai Aceh dan menewaskan lebih dari 190.000 jiwa (itu baru orang, belum termasuk hewan dan tanaman!). Hingga saat ini, masih banyak dari korban yang selamat, menangis atau histeris ketika mendengar kata, tsunami. Menghadapi mereka yang menjadi korban atau menderita trauma berat seperti ini pastilah bukan perkara yang mudah. Kita bisa bersimpati, tapi apakah itu cukup bila yang menjadi korban adalah orang yang dekat dan kita kasihi? Ketika mereka menangis pedih atau diam dengan tatapan kosong di depan mata kita? Alih-alih segera memberi nasehat "Sabar ya...", "Kamu harus tabah.", "Kamu kuat, kamu bisa melalui ini.", atau kata-kata hiburan lain (setidaknya kita berharap kata-kata itu bisa menghibur), lidah saya lebih sering kelu. Film "Fragments" (alias "Winged Creatures", berdasar novel karangan Roy Freirich dengan judul yang sama), dibintangi oleh Kate Beckinsale, Forest Whitaker, Guy Pearce, Dakota Fanning & Jennifer Hudson), menjadi salah satu sarana bagi saya belajar berempati. Berharap semoga saya bisa bersikap lebih baik & berkata-kata yang tepat kepada jiwa yang sedang terguncang. Meskipun film yang hanya beredar dalam format DVD ini secara kualitas berada di bawah film setipikal "Crash" (Don Cheadle, Sandra Bullock, Matt Dillon), namun tema dan para pemainnya, membuat saya tidak berpikir kepanjangan. Sedikit review, film ini diawali dengan kejadian yang sangat mengejutkan di sebuah kafe yang cukup ramai namun tenang, ketika tiba-tiba dan tanpa alasan yang jelas (maksudnya benar-benar tidak jelas karena sampai akhir cerita kita tidak tahu siapa dan apa motif si pembunuh!) seseorang masuk dan menembaki para tamu kafe. Cerita bergulir dari 5 orang yang selamat dari insiden tadi. 4 orang berada di tempat kejadian saat insiden, 1 lainnya tidak. Satu orang ini, Bruce Laraby (Guy Pearce), seorang dokter ruang gawat darurat, kebetulan meninggalkan kafe hanya sesaat sebelum kejadian. Namun belakangan dia menyadari bahwa dialah orang yang membukakan pintu untuk si pembunuh ketika hendak keluar meninggalkan kafe. Hal ini membuat mental & jiwanya terguncang, cukup untuk melahirkan obsesi aneh dalam dirinya. Lebih jauh, ia bereksperimen dengan meracuni istrinya lalu menyembuhkannya, berulang-ulang, berharap dengan begitu ia bisa memaafkan dirinya sendiri. Hal yang sama terjadi pada 4 korban lainnya dalam versi yang berbeda. Ada yang menutup dirinya bahkan membisu, ada yang menjadi sangat egois dan haus perhatian, ada yang hidup dalam realitasnya sendiri karena menolak realitas sesungguhnya, dan ada yang menjadi seperti orang linglung dan terus mencoba batas peruntungannya. Mereka begitu terguncang -bahkan tanpa mereka sadari- hingga kehilangan akal dan arah. Beberapa film lain bertema (hampir) sama yang saya rekomendasikan: Born On The 4th Of July (Tom Cruise), Home Of The Brave (Samuel L. Jackson, Jessica Biel), The Brave One (Jodie Foster). Trauma fisik bisa kita antisipasi & hindari. Lain halnya dengan trauma mental-jiwa. Trauma bisa berdampak berbeda buat setiap orang. Trauma bisa menyeret sebagian bahkan keseluruhan hidup seseorang hingga orang tersebut menjadi pribadi yang berbeda. Trauma itu, menular. Tapi, ia bukanlah sesuatu yang tak tersembuhkan. Terapi yang tepat dan teratur bisa menyembuhkan. Terapi sederhana seperti meditasi, doa, musik, menulis bahkan games pun bisa membantu banyak. Just don't give up. (doa orang benar yang dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya) (pToe!)

08 Agustus 2009

Burung Merak Berpulang

KENANGAN DAN KESEPIAN

Rumah tua
dan pagar batu.
Langit di desa
sawah dan bambu.

Berkenalan dengan sepi
pada kejemuan disandarkan dirinya.
Jalanan berdebu tak berhati
lewat nasib menatapnya.

Cinta yang datang
burung tak tergenggam.
Batang baja waktu lengang
dari belakang menikam.

Rumah tua
dan pagar batu.
Kenangan lama
dan sepi yang syahdu

diambil dari buku : EMPAT KUMPULAN SAJAK, karya RENDRA

ws rendra,pujangga,pujangga,penyair,burung merak,indonesia,karikatur,charicature

Wahyu Sulaiman Rendra, budayawan dan penyair ternama Indonesia yang dijuluki "Burung Merak", meninggal dunia karena sakit komplikasi di usia 74 tahun, pada Kamis 6 Agustus 2009 malam. WS Rendra, yang lahir di Solo 7 November 1935, wafat di kediaman putrinya Clara Shinta yang terletak di Kompleks Perumahan Pesona Kayangan, Depok.

Almarhum pernah mendapat beberapa penghargaan antara lain :

* Hadiah Pertama Sayembara Penulisan Drama dari Bagian Kesenian Departemen Pendidikan dan Kebudayaan , Yogyakarta (1954)
* Hadiah Sastra Nasional BMKN (1956)
* Anugerah Seni dari Pemerintah Republik Indonesia (1970)
* The S.E.A. Write Award (1996)
* Penghargaan Achmad Bakri (2006).

Beberapa karya almarhum antara lain :

* Orang-orang di Tikungan Jalan (1954 - Drama)
* Mastodon dan Burung Kondor (1972 - Drama)
* Hamlet (terjemahan dari karya William Shakespeare, dengan judul yang sama - Drama)
* Macbeth (terjemahan dari karya William Shakespeare, dengan judul yang sama - Drama)
* Oedipus Sang Raja (terjemahan dari karya Sophokles, aslinya berjudul "Oedipus Rex" - Drama)
* Panembahan Reso (1986 - Drama)
* Kisah Perjuangan Suku Naga
* Balada Orang-Orang Tercinta (Kumpulan sajak)
* Bersatulah Pelacur-Pelacur Kota Jakarta (Kumpulan sajak)
* Empat Kumpulan Sajak (Kumpulan sajak)
* Jangan Takut Ibu (Kumpulan sajak)
* Sajak Rajawali (Kumpulan sajak)
* Sajak Seonggok Jagung (Kumpulan sajak)
* Surat Cinta1 (Kumpulan sajak)

Selamat jalan, bung!

(dari berbagai sumber/ptoe!)

05 Agustus 2009

IN MEMORIAM

Mbah Surip
mbah surip,reggae,tak gendong,i love you full,urip ariyanto
Mbah Surip yang punya nama asli Urip Achmad Rijanto Soekotjo telanjur melekat di hati pecinta musik Indonesia. Bagaimana tidak, jutaan orang menyukai lagu "Tak Gendong" ciptaan pria kelahiran Mojokerto, 5 Mei 1949 ini dan menjadikannya sebagai Ring Back Tone (RBT) di HP mereka. Katanya, keuntungan dari RBT ini tak kurang dari 4,5 milyar rupiah mengalir ke tabungan Mbah Surip. Sayang, Mbah Surip yang pernah bekerja di pengeboran minyak & tambang berlian di sejumlah negara seperti Kanada, Texas, Yordania, dan California ini hanya sekejap menikmati ketenarannya. Selasa, 4 Juli 2009 di usianya yang ke-60, beliau harus kembali ke pangkuan Tuhan YME.
Dalam perjalanan bermusiknya, ia telah mengeluarkan beberapa album yang dimulainya sejak 1997. Beberapa albumnya antara lain, IJO ROYO-ROYO (1997), INDONESIA I (1998), REFORMASI (1998), TAK GENDONG (2003) dan BARANG BARU (2004).
Selamat jalan Mbah Surip, We Love You Full!

Corazon Aquino
corazon aquino,president of phillipinas,woman president
Dunia Internasional juga baru saja kehilangan salah satu tokoh wanita yang hebat, Maria Corazon Sumulong Cojuangco Aquino atau lebih dikenal dengan Cory Aquino. Mantan Presiden wanita pertama dari Asia ini lahir di Paniqui, Tarlac, Filipina , 25 Januari 1933, 76 tahun silam. Cory Aquino pernah menjadi Presiden Filipina ke-11, 25 Februari 1986 – 30 Juni 1992. Ia menjadi figur penentang kekuasaan otokratik yang dilakukan Presiden Ferdinand Marcos, pendahulunya.
Janda alm. senator Benigno Aquino Jr. yang terbunuh sesaat setelah mendarat di Bandara Internasional Manila 21 Agustus 1983 ini, dipanggil Bapa di Surga setelah 16 bulan melawan kanker usus besar.
Ibu Cory, selamat jalan, semoga Tuhan menerimamu di Surga.

(dari berbagai sumber/ptoe!)

08 Juli 2009

Michael, oh Michael

michael jackson,ikon,king of pop
Michael Jackson masuk Islam? So what gitu lho! Semua orang bebas memilih agamanya, bahkan untuk tidak beragama, atau pura-pura bergama. Di dalam pemikiran Kristen terdapat kepercayaan yang di-imani bahwa dia si kristen itu punya hubungan atau bentuk relasi dengan Tuhan sebagai Bapa. si kristen dianggap (atau menganggap dia anak Allah!)

Jadi, sah sah saja kalo ada orang menolak pilihan sebagai anak Allah dan cukup nyaman dengan sebutan hamba. Dunia membutuhkan orang baik, bukan orangh bergama.
Tapi bagaimanapun juga, saya pilih jadi anak ketimbang jadi hamba. Karena walau saya nakal, tapi saya berusaha tidak durhaka supaya saya tetap jadi ahli waris Bapa saya!

(andre suwarjo/ilus:ptoe)