Ini adalah pembunuhan massal berencana! Di negeri yang Pancasilais dan sok paling religius. Pembunuhan itu kejahatan besar dan lebih besar bila itu direncanakan, massal lagi… kebiadaban tingkat tinggi, apalagi ditambah pasal-pasal tambahan : penganiayaan, pemerkosaan, pengrusakan, perampokan, pencurian fitnah, penyangkalan, pelenyapan bukti kejahatan, kebohongan publik…. Dan lain-lain
Menuliskan hal ini sungguh tak mudah buat saya. Tapi saya harus menuliskannya meski tak bisa mewakili seluruh amarah, dendam, luka atau tak juga bisa menguak fakta yang gelap. Ibaratnya mencari jarum dalam jerami di ruang gelap gulita. Data sungguh sulit dicari, begitu peka dan rawan kasus ini, maka saya hanya bisa kutip rangkaian berita pada saat itu sebagai acuan. Saya ambil dari wikipedia dan Kompas.com Saya menulis hal ini untuk ingatkan bahwa keadilan telah lama hilang.
Kerusuhan Mei 1998 adalah kerusuhan yang terjadi di Indonesia pada 13 Mei - 15 Mei 1998, khususnya di ibu kota Jakarta namun juga terjadi di beberapa daerah lain. Kerusuhan ini diawali oleh krisis finansial Asia dan dipicu oleh tragedi Trisakti.
Tragedi Trisakti adalah peristiwa penembakan (saya lebbih suka menyebutnya sebagai pembantaian), pada 12 Mei 1998, terhadap mahasiswa pada saat demonstrasi menuntut Soeharto turun dari jabatannya.
Ekonomi Indonesia mulai goyah pada awal 1998, yang terpengaruh oleh krisis finansial Asia. Mahasiswa pun melakukan aksi demonstrasi besar-besaran ke gedung DPR/MPR, termasuk mahasiswa Universitas Trisakti.
Mereka melakukan aksi damai dari kampus Trisakti menuju gedung DPR/MPR pada pukul 12.30. Namun aksi mereka dihambat oleh blokade dari Polri--militer datang kemudian. Terjadilah penembakan di kampus. Kejadian ini menewaskan enam mahasiswa Universitas Trisakti di Jakarta, Indonesia serta puluhan lainnya luka.
Enam mahasiswa Universitas Trisakti, Jakarta, tewas terkena peluru tajam yang ditembakkan aparat keamanan sewaktu terjadi aksi keprihatinan ribuan mahasiswa yang berlangsung di kampus Universitas Trisakti, Grogol, Jakarta Barat, Selasa (12/5). Keenam mahasiswa itu tertembak sewaktu berada di dalam kampus oleh berondongan peluru yang diduga ditembakkan oleh aparat yang berada di jalan layang Grogol (Grogol fly over). Puluhan mahasiswa lainnya menderita luka-luka berat dan ringan.Nama para korban adalah Elang Mulia Lesmana (Fakultas Arsitektur, angkatan 1996), Alan Mulyadi (Fakultas Ekonomi, angkatan 96), Heri Heriyanto (Fakultas Teknik Industri Jurusan Mesin, angkatan 95) luka tembak di punggung, Hendriawan (Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen, angkatan 96) luka tembak di pinggang, Vero (Fakultas Ekonomi, angkatan 96), dan Hafidi Alifidin (Fakultas Teknik Sipil, angkatan 95) luka tembak di kepala.
Setelah itu massa yang bersimpati pada perjuangan mahasiswa mulai marah dan siap memuntahkan amarah pada tentara atau aparat negara. Aniaya terhadap mahasiswa adalah pemicu energi massa yang cenderung meluas. Logikanya rakyat akan menggempur orde baru dan seluruh instrumennya. Tapi semua itu dibelokkan. Ada pengalihan (divert). Massa jadi marah pada etnis China. Jadi tak masuk akal tapi benar-benar terjadi. Pecah kerusuhan!
Koq bisa ya?!
Pada kerusuhan ini banyak toko-toko dan perusahaan-perusahaan dihancurkan oleh amuk massa — terutama milik warga Indonesia keturunan Tionghoa.. Konsentrasi kerusuhan terbesar terjadi di Jakarta, Bandung, dan Surakarta. Terdapat ratusan wanita keturunan Tionghoa yang diperkosa dan mengalami pelecehan seksual dalam kerusuhan tersebut.. Sebagian bahkan diperkosa beramai-ramai, dianiaya secara sadis, kemudian dibunuh. Dalam kerusuhan tersebut, banyak warga Indonesia keturunan Tionghoa yang meninggalkan Indonesia. Tak hanya itu, seorang aktivis relawan kemanusiaan yang bergerak di bawah Romo Sandyawan, bernama Ita Martadinata Haryono, yang masih seorang siswi SMU berusia 18 tahun, juga diperkosa, disiksa, dan dibunuh karena aktivitasnya. Ini menjadi suatu indikasi bahwa kasus pemerkosaan dalam Kerusuhan ini digerakkan secara sistematis, tak hanya sporadis. Ini disengaja. Ini direncanakan
Amuk massa ini membuat para pemilik toko di kedua kota tersebut ketakutan dan menulisi muka toko mereka dengan tulisan "Milik pribumi" atau "Pro-reformasi". Peristiwa ini mirip dengan Kristallnacht di Jerman pada tanggal 9 November 1938 yang menjadi titik awal penganiayaan terhadap orang-orang Yahudi dan berpuncak pada pembunuhan massal atas mereka di hampir seluruh benua Eropa oleh pemerintahan Jerman Nazi.
Tidak lama setelah kejadian berakhir dibentuklah Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) untuk menyelidiki masalah ini. TGPF ini mengeluarkan sebuah laporan yang dikenal dengan "Laporan TGPF"
Mengenai pelaku provokasi, pembakaran, penganiayaan, dan pelecehan seksual, TGPF menemukan bahwa terdapat sejumlah oknum yang berdasar penampilannya diduga berlatarbelakang militer. Mereka seperti kesetanan, entah dibawah pengaruh apa, memperkosa dan membunuh, terus melenyapkan jenazah korban sebagai modus penghapusan jejak
Sampai bertahun-tahun berikutnya Pemerintah Indonesia belum mengambil tindakan apapun terhadap nama-nama besar yang dianggap provokator kerusuhan Mei 1998. Bahkan pemerintah mengeluarkan pernyataan berkontradiksi dengan fakta yang sebenarnya yang terjadi dengan mengatakan sama sekali tidak ada pemerkosaan massal terhadap wanita keturunan Tionghoa disebabkan tidak ada bukti-bukti konkret tentang pemerkosaan tersebut.
Sebab dan alasan kerusuhan ini masih banyak diliputi ketidakjelasan dan kontroversi sampai hari ini. Namun demikian umumnya orang setuju bahwa peristiwa ini merupakan sebuah lembaran hitam sejarah Indonesia, sementara beberapa pihak, terutama pihak Tionghoa, berpendapat ini merupakan tindakan pembasmian terhadap orang Tionghoa
Kesimpulannya memang jauh dari memuaskan, yang jelas iblis ikut bermain. Ini ada dalangnya, dilakukan kelompok dengan tujuan politis, punya akses dan jaringan luas. daya hasut tinggi, punya kemampuan mengkondisikan situasi. Seorang dukun bahkan mengaku terlibat diminta membantu dengan kuasa gelap untuk membuat massa beringas. Meski tidak usah menyebut siapa oknum atau lembaganya kita paham gaya atau cirri-cii pelaku.
Kita bukan makhluk bodoh. Kita menunggu tersangka jadi terdakwa dan akhirnya dipidana.
Mungkinkah itu?
Mungkinkah itu?
Andreas & Petrus
1 komentar:
Itu karena kalian... lius pongoh.
atau longoh...
.........Seharusnya kalian sadar.
Di serbia/bosnia...pembunuh pemerkosa massal
orang islam aja di kejar..dan bisa diadili...juga tentaranya
di eksekusi...dll.
Juga pembunuh pembakar WTC.. dikejar dan dihancurkan
sampai sekarang....
.............
Bagaimana kalian tidak bisa?
Mengadilinya secara fakta?seperti bosnia,wtc?
.....................................
Itu karena kalian selalu lius pongoh..longoh/bodoh.
...............
Walau kalian sampai ke PBB dan sudah...ke Amerika dll
sudah..tapi tetap tidak bisa. Sebab....
1. Yang kalian tuntut bukan pelakunya
Di serbia jelas...radko mladic fakta....ada
Di WTC jelas.....bin laden...fakta ada
Dan tempat tempat lain.....Jelas ada fakta nyata pelakunya
di muka bumi.
2. Pada saat mei 98, justru prabowo, dll melindungi kalian.
3. Kuncinya kalian harus temukan...orangnya
pimpinannya...yang menggerakan massa di mei 98.
Dan pasti ada..Ya di indonesia.
4. Dan jangan lius pongoh lagi.....
........................
Ingat.
Pimpinan2 nya ... ada ..ya seperti radko mladic, slobodan
milosevic, dan bin laden....
Pada saat itu...dia pimpinan berkata kepadaku yang sedang
menghadang mereka ribuan orang. Minggir kamu...
Cepet....ssssttt...minggir...Aku melihat roh orang itu...
sekarang aku tahu.....
Beberapa pimpinannya di indonesia memang sudah aku
saksikan mati. Diiringi upacara militer. Juga ada yang diikuti
ratusan ribuan pengikutnya. Walau bukan seperti slobodan,
atau bin laden..Tapi jelas aku tahu dah mati..Tapi itu baru sebagian...
Dan mesti di musnahkan.... Seperti teman bin laden semua
mesti di musnahkan.
...................
Ingat...jangan lius pongoh.
Posting Komentar