25 Juli 2015

DILEMA AVES

 (Berimajinasilah seliar-liarnya)


Anda masih ingat wabah flu burung yang pernah terjadi? (Avian Influenza, 2003-2006). Waktu itu jutaan burung dibasmi. Spesies yg indah ini tiba2 jadi hantu siang dan  malam. Banyak jenis burung atau keluarga aves dinyatakan pontensial menularkan flu yg mematikan manusia.

Andaikan semua burung harus dimusnahkan apa jadinya? Ekosistem terganggu yang berarti sama dengan bencana. Sementara wabah flu burung  juga bencana mendunia. Jadi waktu itu ada upaya mengatasi bencana dengan bencana.

Manusia banyak yg hobi memelihara makhluk hidup, apapun jenis piaraannya. Burung dicintai atau dimanfaatkan buat lomba berkicau, dengan sendirinya terjadi juga bursa dagang burung.

Di mata penyair burung jadi media pesan sastra. Burung juga lambang banyak hal. Menghiasi dan berperan dalam legenda agama2. Mengilhami manusia untuk membuat pesawat terbang.

Menurut ilmu kira2 dan sesuai ungkapan para penyair burung-burung lebih suka hidup di alam bebas, daripada dikurung dalam sangkar, sekalipun sangkar  terbuat dari emas.

Tapi kini hidup burung-burung dilematis: terpaksa mau dipiara hidup terkekang. Di luar sangkar para pemburu siap menangkap dg berbagai cara atau ditembaki oleh orang-orang yg hobi memanjakan sifat biadab. Atau secara masiv (besar-besaran) eksistensi burung di bawah ancaman pemusnahan masal seperti ketika terjadi wabah flu burung.

Saya punya teman yg secara umum nampak religius: rajin ibadah (agamanya nggak usah saya sebut). Dia punya hobi piara burung dan (secara pribadi) saya mengenalnya sebagai kolektor film porno juga. Dia pernah bilang suatu pesan yg jenaka tapi maknanya sangat dalam:  "para pria sebaiknya mencintai burung-burung seperti dia mencintai 'burungnya' sendiri. Merawat dan menjaga baik-baik supaya burungnya tidak jadi semacam barang bodoh yang tunduk di bawah komando otak purba."


21 Juni 2015

TURING


Alan Turing adalah seorang jenius matematika dan mesin berkebangsaan Inggris. Saat itu Perang Dunia II sedang berkecamuk. Uni Eropa (Sekutu) melawan Jerman. Amerika Serikat melawan Jepang. Jerman walaupun melawan banyak negara tapi tidak terkalahkan. Sekutu hampir putus asa dan skeptis. Amerika Serikat kewalahan melawan Jepang. Nasib dunia benar-benar genting.
Tidak ada yang tahu bahwa roda dunia akan berbalik cepat saat itu, di tangan seorang jenius keras kepala dan aneh, Turing.
Baca kisah lengkapnya di Karyakarsa.com/jalahati/turing

>>>Jadilah pendukung Jalahati dengan membaca, membeli karya, dan berdonasi di Karyakarsa.com/Jalahati<<< 
>>>Jadilah pendukung Jalahati dengan membaca, membeli karya, dan berdonasi di Karyakarsa.com/Jalahati<<< 
>>>Jadilah pendukung Jalahati dengan membaca, membeli karya, dan berdonasi di Karyakarsa.com/Jalahati<<<