Tindakan memuaskan diri sendiri
secara seksual (tanpa pasangan bercinta) biasa disebut masturbasi atau onani.
Tujuannya jelas mencapai puncak kenikmatan sex, orgasmme. Tulisan ini bukan tinjauan moral atau
psikologi, juga bukan berdasarkan kajian filsafat, ilmu bahasa dan lain sebagainya, cuma catatan
ringan soal onani.
Perbuatan sex onani itu sifatnya
demi kenikmatan tubuh/fisik, yang tentu saja pengaruhi jiwa. Tapi apakah onani
hanya bisa secara fisik dan dalam arti seksual saja? Mungkinkah terjadi onani lain yaitu demi
kenikmatan batin/hati yang tentu saja (bisa) pengaruhi fisik? Anggap saja itu mungkin. Perbuatan atau
tindakan memuaskan diri sendiri secara batin,
tak peduli dengan orang lain yang penting diri sendiri puas batin.
Makanya saya sebut itu sebagai onani jiwa…
Kayak apa sih onani jiwa? Agak susah juga menceritakannya, terlalu
banyak contoh kasus. Sah-sah saja kalau Anda dan saya tak sepaham. Umumnya
kalau masih waras orang orang akan onani (sex) di ruang tertutup atau sembunyi.
Tapi kalo onani jiwa sering dilakukan di ruang terbuka. Di tongkrongan, di
mimbar atau di manapun bisa saja terjadi.
Saya sering ketemu orang yang
hobi cerita. Mulutnya nyerocos tanpa henti, tak mau disela omongannya. Dia
nggak peduli saya bosan atau tidak dengarkan ocehannya, kalaupun dia dengar
tanggapan saya, itu cuma sebentar, sekedar jaga kepantasan. Setelah itu dia
nyerocos lagi. Pokoknya dia hanya mau didengar, malas mendengarkan.
Persentasenya saya ngomong 30 % persen atau kurang, dianya 70 % atau
lebih.
Orang ini menikmati ceritanya.
Batinnya puas saat bercerita. Parahnya, sering orang ini cerita tentang satu hal
berulangkali, Dia lupa topik atau tema pembicaraan yang sama dibicarakan
berulang-ulang dalam waktu yang lama dan berkali-kali, di saat yang berbeda
Banyak sekali orang jenis ini, dulu saya salah satunya. Untunglah saya sudah
bertobat… he he he he Orang berpenyakit
seperti ini ada di semua tingkatan usia, status sosial dan kecerdasan. Artinya
tua-muda, laki perempuan, kaya-miskin, pintar-bodoh bisa punya kebiasaan yang
menjengkelkan ini : maunya didengar, nggak mau mendengar.
Dia lupa telinga kita dua, mulut
kita satu, mestinya lebih banyak mendengar daripada ngebacot . Saya kasar ya?
he he he Maaf…. Begitu sulitkah
mendengar? Kenyataannya demikian. Perlu kesabaran dan latihan panjang. Begitu
sulitnya telaten mendengar sampai saya anggap mendengar sebagai ketrampilan he
he he… Mendengarkan itu suatu skill
Orang yang tak punya skill ini
cenderung memuaskan disri sendiri secara sepihak di hadapan seseorang atau
khalayak demi kepuasan batinya sendiri. Egois. Suka atau tidak, tepat atau
tidak, saya suka menyebut tindakan orang macam ini sebagai onani jiwa. Ini baru
satu contoh, masih banyak lagi contoh lain. Anda juga mungkin punya pengalaman
unik jumpa dengan orang yang melakukan onani jiwa dengan cara dan kebiasaan
lain
Atau Anda dulu pernah dan bahkan
mungkin sekarang masih sering melakukan onani jiwa seperti saya dulu sebelum
bertobat?
Apapun jawaban Anda, saya
percaya…. Bahkan ketika Anda berbohongpun, saya tetap percaya… he he he
16 komentar:
nice and thanks.
WOW!!! Nice Post!
thanks banget gan.
good luck always ok!
thanks for share information to it.
kunjungan pertama backlink disini
izin menyimak ajach dulu soalnya belum paham betul
salam kenal gan
hai, apa kabarnya ne
trimakasih info ya
makasih buat infonya,,
apakah onani itu haram
mendengarkan memang sesuatu hal yang paling saulit dilakukan karena terkadang ada rasa jenuh saat mendengarkan dan memang lebih asik berbicara daripada mendengarkan,,,tapi kalau begini apa saya juga termasuk onani jiwa kali ya ?he
wah kayanya saya termasuk juga deh sebagai orang yang onani jiwa ...buru_buru taubat ah
sebenarnya mendengarkan memang hal yang cukup sulit dilakukan dan butuh kesadaran untuk mendengarkan...jadi saya setuju banget dengan anda yang menyatakan mendengarkan memerlukan keterampilan
Posting Komentar