24 Agustus 2009

Obat Stress

Banyak orang merasa cukup punya alasan untuk stress. Soalnya, stress tak beralasan itu disebut sakit jiwa, ha ha ha ha ha……Kalau stress itu gangguan jiwa. Jika stres berkepanjangan tak teratasi, sistim, fungsi organ dan kinerja organ tubuh kacau, metabolisme terganggu, akhirnya jadi sakit jiwa alias gila.

Jadi, obatilah stress (jangan hanya nyamuk yang diobati!), tentu tak ada maksud remehkan persoalan Anda, hanya saja, minimal Anda harus jaga kesehatan. Kadang memang masalah itu sulit dan belum teratasi. Begini lho, ibarat beban masalah Anda sebuah koper, Anda tak mesti jinjing terus, sesekali letakkan koper berat itu tanpa membuangnya! (apalagi kalu kopernya ada rodanya, tambah enak bisa diseret)
Sering masalah tak bisa diatasi dengan cepat. Paham nggak? Kalu nggak paham jangan memaksa diri memahami, ntar malah tambah stress, ha ha ha ha ha...

Sepertinya saya ngelantur, padahal iya! Saya seperti orang gila karena stress…. Tapi, saya sudah berhasil mengatasinya. Jadi, yang ada cuma kegilaan, bukan gila. Beda lho antara kegilaan dan gila, Apalagi antara kegilaan dan kebodohan! Maksudnya gimana sih? Pikirkan aja sendiri, tapi jangan sampai stress!

Pokoknya kalau saya stress, ini yang saya lakukan:
Saya berusaha sekuat tenaga atasi persolan dari dalam diri (internal) dan dari luar diri (external), Kalau sudah berjuang setengah mampus tapi belum berhasil, ya udah… istirahat sebentar, jangan sampai depresi dan sakit. Ingat, di Indonesia orang sakit dilarang miskin dan orang miskin dilarang sakit. Mahal bro…

Ada hal-hal yang harus diperjuangkan untuk diubah dan ada hal-hal yang harus saya terima sebagai sesuatu yang tak bisa diubah. Hal-hal yang di luar kemampuan saya, bukan tanggung jawab saya! Kecuali kalau hal itu bisa saya lakukan tapi karena saya malas tidak saya lakukan, baru itu disebut saya salah.

Saya berdoa mohon hikmat untuk mengetahui mana yang bisa diubah atau tidak, mana yang internal atau eksternal. Saya nggak mau sok religius lho! Soalnya kebanyakan orang religius itu munafik, ha ha ha ha ha. Paling tidak, berdoa lebih baik daripada melampiaskan tekanan hidup dengan cara kompensasi merusak diri dengan perbuatan negatif atau kebiasaan buruk. Lu orang waras, gila! Jangan tolol! Ha ha ha ha...

Berjuanglah atasi masalah internal-mu, Umumnya persoalan datang dari dalam diri, bukan faktor eksternal. Kalau eksternal, coba atasi, kalau nggak bisa juga, cuek aja. Bodo’ amat! Daripada stress terus.

Nikmatilah humor, banyaklah tertawa, jangan kebablasan, Tapi mending “gila” daripada bego, ha ha ha ha. Bukalah pintu maaf, ikhlas atau tulus menerima kenyataan. Cintailah hidup. Damai, peace…. Nyantai aja..

(andresuwarjo@yahoo.com)


Tidak ada komentar: