RS Fatmawati Jakarta Selatan, 28 september 1993,
seorang
wanita berusia 29 tahun sedang terbaring sakit... walau lemah senyumnya
tetap menawan, dia berbisik, suaranya lirih tapi jernih (percayalah aku
berkata benar tanpa harus bersumpah...)
"Mas, aku pingin mati ketika aku sedang jatuh cinta..."
"Oh ya?" jawabku....." trus kamu mau meninggal kapan?" tanyaku
"Hem.... kapan ya? kayaknya sih hari ini mas...."
"Emang bisa gitu ? kamu yang ngatur kapan ajalmu datang? sok tau kamu...!"
Perempuan itu menatapku dan berkata, " aku yakin mas, soalnya malaekat pencabut nyawa sliweran dari tadi...
"Iseng amat tuh malaikat, kayak setrikaan... bolak-nalik.." selorohku
"dah gitu, mas" dia melanjutkan, "hari ini aku sedang jatuh cinta, tapi bukan sama mas lho....maaf"
(dia bilang maaf karena tau aku suka padanya, belum cinta lho)
"Iyalah,
andaikan kamu jatuh cinta padaku aku nggak Ge-er koq, ngapain juga ntar
lagi kamu mati.... secantik apapun kamu ntar lagi cuma pantas
dikenang!" "tapi mas suka aku kan?" "dikit.. kataku..."suka kan nggak
mesti cinta." "Dikit koq suka cemburu gitu... "dia menatapku. "Aku
nggakk cemburu, cuma kesal, kadang kamu brengsek..."
"Wah, mas kasar juga ya ngomongnya, nylekit... " "Aku nggak suka memperlunak kenyataan," kataku
"Mas aku punya permintaan terakhir.... tolong katakan sama cowokku kalau aku mati ketika sedang jatuh cinta padanya..."
"Cowokmu
di mana?" "di tempat yg mas nggak usah tau" "lho ini gimana sih suruh
bilangin tapi nggak boleh tau tempatnya?" "Mas hubungi dia via telpon,
nih nomernya... o8129331326..." " kenapa nggak kamu aja sendiri yg
telpon... ?" nadaku mulai sewot,
sialan ini perempuan!
dalam keadaan sekaratpun sempat menyiksaku dengan kecemburuan... dia tau
aku suka sama dia, tapi malah disuruhnya daku jadi penyambung lidahnya
menyatakan cinta pada pria lain yang jelas2 sulit aku sukai karena
saingan.... ha ha ha ha ini perempuan bego atau polos sih?
"Aku
nggak sanggup bicara dengannya mas......." aku cuma pingin dia tau aku
mati ketika sedang jatuh cinta padanya..." Perempuan itu terus melemah
dan mati. wajahnya nampak lebih cantik dari sebelum mati.
Aku menatapnya yang telah mati, dan kecemburuanku belum ikut mati
Bahkan ketika cinta telah mempercantik jenazah...
1 komentar:
Posting Komentar