27 April 2012

Kenangan Emon Grandong


Suatu waktu ketika saya sedang mengganti-ganti saluran televisi mencari acara yang menarik (tapi ndak ketemu...), tiba-tiba saya kangen dengan sandiwara radio yang menjadi idola di sekitar tahun 80 - 90-an. Siapa yang tidak tahu serial "Saur Sepuh" dengan Brama Kumbara dan Mantilinya, "Tutur Tinular" dengan Arya Kamandanu dan Meysin, atau "Misteri Dari Gunung Merapi" yang terkenal dengan Mak Lampir dan setan Grandongnya? Siapa yang tidak tergelak oleh konyolnya tokoh Emon dari serial "Catatan Si Boy" atau terhanyut theme song sandiwara radio "Ibuku Malang, Ibuku Tersayang" ? Masih banyak lagi sandiwara radio yang merajai telinga para pendengar kala itu. "Api Di Bukit Menoreh", "Babad Tanah Leluhur", Dendam Nini Pelet", Butir-Butir Pasir Di Laut", "Mahkota Mayangkara", adalah beberapa contoh lain serial sandiwara yang diputar di radio-radio. Belum lagi sandiwara radio non serial yang tidak kalah menariknya untuk disimak.

Tiap jam tertentu di hari tertentu pula, saya bersama kakak dan adik (kadang tetangga ikut nimbrung) tekun di depan radio. Kadang berseru tegang, berkomentar kesal, mengerut takut ataupun terlongo bingung. Namun tak jarang pula tertawa tergalak-gelak. Esok harinya disambung bersama teman-teman 'membahas' serunya sandiwara radio semalam. Wah, pokoknya seru. 

Cerita-cerita berkualitas yang dihidupi oleh para pengisi suara jempolan membuat para pendengar tak bosan-bosan dan penasaran mengikuti kelanjutan ceritanya. Imajinasi pendengar seakan diaduk-aduk seraya bergerak cepat mengikuti alur ceritanya. Gairah itulah yang sekarang saya kangeni. Kangen dengan suara Ferry Fadly yang berwibawa tapi bisa juga konyol. Lengkingan maut Elly "Mantili" Ermawati, desah menggoda Ivonne "Lasmini" Rose, dan konyolnya "Emon". Tawa kecil dan suara Maria Ontoe yang menentramkan ataupun ringkik dan tawa menakutkan Asriati "Mak Lampir". Para Voice Artist yang dianugerahi suara magis.

Di tengah gempuran sinetron televisi yang hanya mengandalkan imajinasi basi, kering ide, dan melecehkan intelektual para penontonnya, saya sangat sangat merindukan sandiwara radio.

Hmm, omong-omong, ternyata saya juga kangen dengan acara (dan kaset) lawak di radio yang khas dan cerdas seperti Warkop dan Bagito dulu... 


Andreas & Petrus

12 komentar:

obat penyakit asma mengatakan...

makasih buat infonya

obat penyakit tbc mengatakan...

jangan lupa mampir balik ya

obat penyakit jantung bocor mengatakan...

semoga sukses selalu

obat penyakit kanker prostat mengatakan...

infonya bermanfaat sekali gan,
makasih ..

Obat Tradisional Stroke mengatakan...

thank's and good luck !!

Obat Tradisional Luka Diabetes mengatakan...

artikelnya cukup menarik, thank's gan

Obat Tradisional Migren mengatakan...

makasih infonya

Obat Tradisional Kanker Payudara mengatakan...

semoga sukses selalu

Obat Tradisional Penyakit Keputihan mengatakan...

Salam kenal dan sukses selalu

Obat Tradisional Penyakit Sakit Pinggang mengatakan...

infonya sangat bermanfaat sekali

Obat Tradisional Penyakit Jantung Koroner mengatakan...

Ikut gabung sisni ea

Obat Tradisional Penyakit Kanker Usus mengatakan...

jangan lupa mampir balik ya gan