11 Agustus 2009

Flu Burung + Flu Babi = Flu Meong (1)

Wah, pandemi flu babi (mexican flu, swine flu atau pig flu) tampaknya makin meluas dan mengkhawatirkan. Hal yang sama terjadi seperti pada kasus flu burung. Meskipun sama-sama dari jenis virus influenza tipe A namun virus flu burung (yang masih berjangkit saat ini bersubtipe H5N1) tampaknya lebih 'gaul' sehingga bisa menyebar ke spesies lain seperti babi, kucing, anjing, harimau, dan manusia. Selain itu, virus avian flu (flu burung) juga lebih ganas dan mematikan.

serigala,babi,flu babi,mexican flu,h1n1 virus,topeng,kedok,karikatur,charicature,pandemi,swine flu

H1N1 tipe klasik yang bermutasi menjadi H1N1 tipe Mexico
Berbeda dengan virus flu burung, virus flu babi (H1N1) walaupun penyebarannya jauh lebih cepat tapi ia tidak ganas walaupun ada pula korban meninggal akibat flu ini. Awalnya flu babi ini hanya endemik pada populasi babi. Walaupun hampir tiap tahun ada kasus manusia yang terinfeksi flu babi (biasanya ditemukan pada orang-orang yang bersentuhan dengan babi) namun kasusnya tidak pernah sebesar dan separah seperti sekarang ini. Hal tersebut bisa jadi karena virus H1N1 yang ada sekarang berbeda dengan yang sebelumnya alias telah bermutasi. Bahkan faktanya, virus A-H1N1 tipe Mexico ini belum pernah ditemukan pada babi.
Pandemi flu babi sejak terdeteksi pertama kali hingga kini telah memakan korban jutaan orang termasuk pula korban meninggal. Tanpa pandang bulu, virus ini terus saja menularkan dirinya. Tidak terbatas pada mereka yang berdekatan atau bekerja di peternakan babi, orang yang berilmu babi ngepet, ataupun orang yang dicap 'babi', tapi tiap orang! Bener-bener ga pandang bulu! Tiap hari kasusnya bertambah, khususnya di Amerika Serikat dan Mexico. Hingga akhir Juni 2009, di AS saja sedikitnya 1 juta orang telah terkena flu babi.
Di Indonesia, korban juga masih terus bertambah. Menurut data Depkes RI pertengahan Juli lalu 'baru' mencapai 150-an orang. Bertambah lagi menjadi 239 orang per 22 Juli. Kini data terakhir per 5 Agustus, total penderita telah mencapai 662 orang! Bandingkan dengan korban flu burung yang 'baru' mencapai 157 orang per 16 Juli 2009. Sekarang, mau pilih yang mana; yang pelan-pelan tapi mematikan atau 'jinak-jinak' mengkhawatirkan?

flu babi,flu burung,avian flu,agen virus,virus agent,virus mematikan,h1n1 virus,h5n1 virus,mexican flu,pandemi,karikatur,charicature,swine flu

bersambung

(dari berbagai sumber/ptoe!)

Flu Burung + Flu Babi = Flu Meong (2)

Perbandingan virus H5N1 dengan virus H1N1
Meskipun sangat menular Virus Flu Babi (H1N1) ini tidak seagresif virus flu burung (H5N1), meskipun H1N1 juga memiliki sifat yang sama, yakni bersifat merusak paru-paru. Hanya saja, tingkat kematian H1N1 hanya 0,5 persen sementara tingkat kematian penderita yang terpapar H5N1 mencapai 75 persen. Jauh di bawah daya rusak flu burung. Bahkan si sakit bisa sembuh sendiri tanpa harus mengkonsumsi obat seperti tamiflu dan lainnya, asalkan staminanya bagus. Fiuh... lega deh. Walaupun begitu jangan sampai deh terinfeksi virus ini. Untuk itu ada baiknya membaca tabel ini untuk mengetahui hal-hal yang berkenaan dengan kedua jenis virus tadi, bagaimana pencegahan & pengobatannya.
tabel perbandingan, flu babi, flu beurung, swine flu, avian flu, mexican flu
Flu Burung+Flu Babi+Flu Manusia = Flu Meong?

charicature,karikatur,virus agent,virus mematikan,flu babi,flu burung,avian flu,mexican flu,h1n1 virus,h5n1 virus,pandemi,swine flu

Nah, yang perlu dikhawatirkan adalah adanya koalisi antara virus flu burung dengan virus flu babi (mungkin juga dengan virus flu manusia) dan menghasilkan jenis virus baru yang lebih berbahaya. Nah loh! Bagaimana mungkin?! Mungkin saja. Begini, babi bisa 'menampung' banyak jenis virus flu. Virus flu babi itu sendiri, virus flu burung bahkan virus flu manusia. Virus-virus berbagai jenis tadi bisa saling beradaptasi (pola 1) bahkan yang lebih berbahaya jika saling bertukar gen/bermutasi (pola 2) dan menciptakan galur pandemik baru. Virus yang berubah di tubuh babi lebih mungkin menular ke manusia (atau sebaliknya). Pasalnya, manusia dan babi sama-sama mamalia yang cenderung memiliki kesamaan antara lain suhu tubuh. Sebaliknya, flu unggas tidak bisa langsung ke manusia. Hal ini makin memungkinkan karena Indonesia belum berhasil mengendalikan H5N1 dan belum menuntaskan pemetaan virus H5N1 ditambah banyaknya peternakan unggas dan babi yang berdekatan. Hmm, kalau benar-benar kejadian tercipta virus baru dari kedua atau ketiga jenis virus tadi, bakal dikasih nama apa ya? Virus flu Meong ngkali...
(dari berbagai sumber/ptoe!)

10 Agustus 2009

Romantisme Mbah Surip

Saya membayangkan, ketika dulu almarhum Mbah Surip menciptakan lagunya "Tak Gendong" di bawah salah satu jembatan di Amerika (entah jembatan apa, di kota mana)... Saat itu Mbah sedang melepas lelah setelah seharian bekerja, mungkin. Atau mungkin juga saat itu ia sedang iseng duduk-duduk di sana sambil menikmati pemandangan. Atau, bisa jadi Mbah sedang membayangkan kampung halamannya di Mojokerto. Hatinya sedang rindu pulang. Rindu keluarganya.
Pikirannya melayang-layang sampai akhirnya matanya tertumbuk sepasang kekasih yang sedang menghabiskan waktu sore mereka dengan menikmati matahari terbenam. Tubuh mereka yang bertautan saling berbahasa; aku ingin selalu bersamamu. Aku akan ikut kemanapun kamu pergi...
Hmm, namun mungkinkah inspirasi itu justru timbul dari romantisme seorang gembel dengan trotoar jalan di satu sudut sempit, kotor dan terabaikan? Mungkin saja...
Romantisme cinta & kejujuran yang murni dari sepasang kekasih, antara gembel dengan baju dekil dan sudut kotornya yang terabaikan, atau... mungkin dari hal-hal yang jauh lebih sederhana. Rasa itu menyambangi hati Mbah Surip yang terbuka bagi cinta dan kepasrahan, berproses lalu terlahir baru dalam rupa karya yang juga sederhana, jujur dan romantis, berbalut kejenakaan seorang Mbah Surip.

(ptoe!)