Saya ngga bisa tidur. Benak saya masih terganggu, membayangkan derita yang harus dialami
Angeline, bocah perempuan yang masih berusia 8 tahun saat dikabarkan telah meninggal. Angeline diabaikan, tersia-sia, disiksa, dibully jasmani dan rohaninya, dilecehkan secara seksual, dan dibunuh entah secara sengaja atau tidak. Saat ini pelakunya masih diselidiki tapi sudah ada yang disangkakan. Penyelidikannya sudah berjalan sebulan lebih sejak Angeline diberitakan hilang pada 16 Mei 2015. Terlalu lama.
Kasus pelecehan (seksual) terhadap anak-anak, kekerasan terhadap anak, memang masih marak terjadi (dan masih ga jelas serta memuaskan perlakuan hukumnya) di negara ini. Namun apa yang menimpa Angeline, adalah yang paling memilukan saya. Biadab. Penyiksaan yang dialami Angeline mengingatkan saya pada film
"Pengkhianatan G30 S/PKI". Sungguh keji.
Kasus Angeline menjadi luka kita semua. Mungkin juga menjadi trauma kita semua. Namun harus menjadi pelajaran buat kita semua. Bahwasanya negeri ini belum aman bagi kebanyakan anak-anak. Bahkan di saat mereka berada di lingkup (yang seharusnya) paling aman sekalipun. Di saat 'oknum' wakil-wakil rakyat minta diperluas dan dipernyaman istananya, lingkup aman & nyaman anak-anak justru makin sempit. Ketika mereka teriak ramai-ramai menuntut dana aspirasi milyaran hingga trilyunan rupiah, toh aspirasi anak-anak (dan rakyat yang mereka wakili) tetap terabaikan. Kalian duduk dan berwenang membuat undang-undang. Apa undang-undang perlindungan hukum bagi anak-anak, sudah kalian perbaiki lagi? Apa kalian 'teriak' supaya pelaku kekerasan termasuk pelecehan (seksual) terhadap anak mendapat hukuman seberat-beratnya? NO!! F**k you all! Sakitnya tuh di sini..
Deddy Corbuzier, lewat akun Youtubenya, menginginkan hukuman mati buat (para) pelaku penyiksaan dan pembunuhan Angeline. Kalaupun mereka dipenjara (seberat-beratnya), setelah bebas, ia tantang untuk menemui dia. Dia berjanji akan memberi pelajaran tentang artinya rasa sakit. Dengan kata lain, ga ada ampun buat pelakunya.
Ange. Ndhuk. Saya yakin kamu sudah bahagia di surga. Dan mungkin kamu ga mau pusingin apa yang sudah menimpa kamu. Kamu cuma ingin supaya ga ada Angeline-Angeline lain di kemudian hari. Tidak apa-apa. Itu memang bukan tugas kamu. Itu tugas kami untuk memastikan tidak ada Angeline lainnya, dan tidak ada pelaku kekerasan dan pelecehan yang selamat. Biarlah kamu tenang di surga.
Selamat jalan, Ange...